Mengenai Saya

Foto saya
Seorang anak Laki-laki yang Alhamdulillah lahir ke bumi dengan selamat sentausa., Sempat tinggal di lampung lebih dari 7 tahun., dan pindah ke Jakarta sampai sekarang., akhirnya Kuliah di Jakarta State University

Kamis, 28 Mei 2009

Perencanaan Pembelajaran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru

1. Upaya memperbaiki dan Meningkatkan Mutu Guru
A. Standar Kompetensi Guru

Walaupun selama ini masih banyak pihak mengklaim guru sebagai jabatan professional, tetapi secara realita, masih perlu klarifikasi secara rasional dilihat dari penguasaan knowledge-base of teaching-nya. Kita akan sepakat bahwa guru adalah salah satu bentuk jasa professional yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, standar guru professional merupakan sebuah kebutuhan dasar yang sudah tidak bisa ditawar – tawar lagi. Hal ini tercermin dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No, 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 bahwa : “ Standar Nasional terdirir atas isi, proses kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, saran dan prasarana, pengelolaan, pembiyaan dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.”
Standar ang dimaksud adalah suatu criteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur dan manajemen yang efektif. Sedangkan criteria adalah sesuatu yang meggambarkan ukuran keadaan yang dikehendaki (Suharsimi Arikunto, 1988:98).
Secara konseptual, standar juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa program – program pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi kemampuan yang harus dipenuhi oleh calon sebelum masuk kedalam profesi yang bersangkutan.
Sedangkan kompetensi adalah seperangkat tindakan intelejen penuh tanggungjawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas – tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelejen harus ditunjukkan sebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak. Sifat dan tanggungjawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengatahuan, teknologi maupun etika. Dalam arti tindakan itu benar ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efisien, efektif dan memiliki daya tarik dilihat dari sudut teknologi; dan baik ditinjau dari sudut etika (Muhaimin, 2003:151). Depdiknas merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus pintar tetapi juga pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik.
Standar kompetensi guru bertujuan untuk memperoleh acuan baku dalam pengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran.



B. Pengembangan Kompetensi Guru
Proses pengembangan standar kompetensi guru dapat dilakukan melalui:
1. Penelitian
Sekurang – kurangnya ada 3 jenis upaya penelitian yang dilakukan dalam kaitan dengan pengembangan mutu guru:
a. Mengidentifikasi masalah pendidikan yang dihadapi terutama tentang mutu kinerja guru.
b. Mengkaji prakondisi yang perlu dipenuhi untuk dapat menerapkan standar kompetensi guru dalam system yang ada.
c. Penelitian yang melekat di dalam pengembangan standar itu sendiri untuk mengetahui efektifitas atau kelayakan dari standar yang sedang di kembangkan dalam menghasilkan standar baku kompetensi guru.
2. Pengembangan
Upaya dalam pengembangan dalam rangka menghasilkan inovasi yang tepat untuk diterapkan dalam system yang ada, merupakan tahapan yang sangat penting dan kritikal.
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam upaya pengembangan standar kompetensi guru.
a. Kejelasan permasalaha dan tujuan yang ingin dicapai dari profesi guru, antisipasi kendala yang bakal dihadapinya, idenifikasi alternatif – alternatif pemecahan, serta pengembangan alternatif yang dipilih dalam skala terbatas.
b. Permasalahan yang jelas serta tujuan yang spesifik, jika perlu dilengkapi dengan criteria keberhasilan yang dijadikan ukuran, merupakan titik awal yang sangat penting dalam upaya pengembangan standar kompetensi guru. Permasalahan maupun tujuan yang ingin dicapai hendaknya dirumuskan sedemikian rupa sehingga membuka peluang bagi diterapkannya standar kompetensi yang applicable.
c. Antisipasi kendala, merupakan langkah yang tidak dapat diabaikan dalam proses pengembangan ini. Pemahaman terhadap kendala yang ada akan sangat berguna dalam proses mengidentifikasikan maupun menyeleksi alternatif pemecahan atas standar kompetensi yang akan dikembangkan.
d. Melalui proses identifikasi dan seleksi berbagai alternative pemecahan, akan dapat dihasilkan standar kompetensi yang telah diperhitungkan kekuatak maupun kelemahannya ditinjau dari permasalahan dan tujuan yang diinginkan meupun kendala – kendala yang ada. Dengan kata lain, langkah ini sangat berguna bagi optimalisasi efektifitas maupun kelayakan bagi standar kompetensi yang akan dkembangkan.
e. Sekalipun uji coba standar kompetensi dalam skala terbatas, kadang – kadang mengandung kelemahan ( terutama dalam prediksi kelayakan large scale implementation. Upaya pengembangan dalam skala terbatas ini tampaknya masih tetap diperlukan dalam fase – fase awal pengembangan standar. Yang perlu diperhatikan adalah agar karakteristik lingkungan terbatas dimana karakteristik guru yang akan dikembangan hendaknya diupayakan sedekat mungkin dengan karakteristik dunia nyata (the real world), bukan merupakan situasi yang sangat berbeda dengan lingkungannya.

3. Manajemen Mutu Guru
Sekurang – kurangnya terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan berkenaan dengan manajemen peningkatan mutu guru denga standar kompetensinya; pertama adalah upaya melibatkan berbagai pihak terkait sedini mungkin, dan kedua adalah penerapan proses diseminasi secara bertahap.
Adanya peran serta aktif dari berbagai pihak terkait sedini mungin dalam proses pengembangan mutu guru akan membuat standar kompetensi yang mengiringinya tidak terisolir dari dunia nyata, sehingga proses transisi dari tahap pengembangan ke tahap pelaksanaan (implementasi) para guru akan dapat berjalan dengan lancar.

C. Pemberdayaan Guru
Pembelajaran - atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran”- adalah upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng, 1989). Aktivitas belajar pada siswa dapat terjadi dengan direncanakan (by design) dan dapat pula terjadi tanpa direncanakan. Belajar agama Islam yang direncanakan adalah aktivitas pendidikan yang secara sadar dirancang untuk membantu murid dalam mengembangkan pandangan hidup yang islami yang selanjutnya diwujudka dalam sikap hidup dan keterampilan hidup baik yang yang bersifat manual maupun mental spiritual. Sedangkan belajar yang tidak direncanakan, namun dampaknya dapat mempengaruhi, mengubah , atau bahkan mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup. Fenomena kehidupan berupa peristiwa kehidupan sehari – hari akan senantiasa dihadapi oleh setiap orang, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, pekerjaan, maupun global (Muhaimin, 2004, 184).
Proses perubahan tingkah laku manusia untuk menjadi muslim, mukmin, muttaqin dan sebagainya dalam konteks pembelajaran agama Islam ,bukanlah kekuasaan manusia termasuk guru, akan tetapi dengan sendirinya murid akan memilih dan menentukan jalan hidupnya dengan izin Allah. Pembelajaran merupakan salah satu wahana yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan potensi murid menuju jalan kehidupan yang disediakan oleh Allah SWT, dan murid sendiri yang memilih, memutuskan dan mengembangkan jalan hidup dan kehidupan yang telah dipelajari dan dipilihnya.
Upaya membelajarkan murid dapat dirancangtidak hanya dalam berinteraksi dengan berintraksi dengan guru sebagai satu – satunya sumber belajar, melainkan berinteraksi dengan semua sumber belajar, yang mungkin dapat dipakai untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Sebagiman menurut AECT (Association Education Center and Technology) dalam Muhaimin (2004:185), sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat,tehnik dan latar atau lingkungan.
Dengan demikian inti dari perencanan pembelajaran adalah proses memilih, menetapkan dan, mengembangkan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, menawarkan bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai hasil pembelajaran.

2. Konsep Perencanaan Pembelajaran

Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalm suatu alokasi waktuyang akan diadakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian diatas, konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
a. Perencanaan Pengajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik – teknik yang dapat menggunakan tingkah laku kognitif dan konstruktif terhadap solusi dan problem – problem pengajaran.
b. Perencanaa pengajarn sebagai suatu system adalah sebuah sumber – sumber dan prosedur – prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan system pengajaran melalui roses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada system perencanaan itu.
c. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil – hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan implementasnya terhadap strategi tersebut.
d. Perencanaan pengajaran sebagai sains (sience) adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dai pengembangan, implementasi, evaluasi dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit – unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkat kompleksitasnya.
e. Perencanaan poengajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar teori – teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analasis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk didalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas – aktifitas pengajaran.
f. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu – ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematis.

Dimensi – dimensi perencanaan
Pertimbangan terhadap dimensi – dimensi itu menurut Harjanto (1997:5) memungkinkan diadakannya perencanaan yang komperhensif dan efisien, yakni:
a. Signifikansi
Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikasi dan signifikasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria – kriteria yang dibangun selama proses perencanaa.
b. Feasibelitas
Maksudnya perencanaan harus disusun secara realistis baik yang berkaitan dan biaya dan pengimplementasikannya.
c. Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaa memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan secara optimal.
d. Kepastian
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian – kejadian yang tidak terduga.

PERENCANAAN PENGAJARAN

Fungsi, Peranan dan Jenis Media Pembelajaran
1. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan yang harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.
2. Perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan sumber belajar/media pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi belajar.
3. Fungsi perencanaan pengajaran sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis dan sistemik.
4. Prinsip perencanaan pengajaran yang harus diperhatikan adalah:
1. Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
2. Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3. Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia
4. Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis.
5. Perencanaan pengajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi.
6. Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel.
7. Perencanaan pengajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi.
5. Perencanaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen Tujuan pembelajaran, komponen isi/materi pembelajaran, komponen kegiatan belajar-mengajar, dan komponen evaluasi belajar.

Prosedur Pengembangan Program Pembelajaran
1. Program pengajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu belajar tertentu. Program pengajaran yang menjadi tugas guru yaitu menyusun program pengajaran catur wulanan dan program mingguan atau harian, yang disebut program persiapan mengajar.
2. Program caturwulan adalah program pengajaran yang harus dicapai selama satu caturwulan, selama periode ini diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu kesatuan utuh.
3. Program caturwulan dijabarkan dari Garis-garis besar Program Pengajaran pada masing-masing bidang studi/mata pelajaran, di dalamnya terdiri atas: pokok bahasan/sub-pokok bahasan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan/sub-pokok bahasan tersebut disajikan.
4. Persiapan mengajar merupakan istilah baru sebagai pengganti dari satuan pelajaran (satpel) pada kurikulum lama. Persiapan mengajar ini merupakan program pengajaran untuk jangka waktu belajar mingguan atau harian.
5. Langkah-langkah pengembangan persiapan mengajar secara umum dapat dilakukan melalui: a) mempelajari Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) yang ada dalam GBPP, b) merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) berdasarkan TPU, c) menentukan materi/bahan pelajaran, d) menentukan kegiatan belajar-mengajar, e) menetapkan alat, media, dan sumber pelajaran, dan f) menentukan alat evaluasi.
PERENCANAAN PENGAJARAN

Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penetrapan prinsip- prinsip umum mengajar didalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misal :
a. Persiapan sebelum mengajar
b. Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
c. Tingkat intelegensi siswa
d. Materi pelajaran yang akan disampaikan
Faedah perencanaan :
1. Karena adanya perencanaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif.
Yang dimaksud adalah maka seorang guru bisa memberikan materi pelajaran dengan baik karena ia harus dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara mantap, tegas dan fleksibel.
2. Karena perencanaan maka seseorang akan tumbuh menjadi seseorang guru yang baik.
Yang di maksud adalah guru membuat persiapan yang baik dan adanya pertumbuhan berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus.
Bagaimana cara untuk mencapai hasil hasil belajar yang efektif yang dijadikan pedoman dalam setiap kali membuat perencanaan ?
Ada 7 aspek persiapan untuk mencapai tugas yang di sebutkan tadi :
1. Persiapan terhadap situasi
Mancakup : tempat, suasana ruangan kelas, dan lain-lain. Dan situasi umum harus dimiliki sebelum saudara mengajar di dalam kelas tersebut dengan pengetahuan saudara dapat membuat ancang- ancang terhadap variabel faktor masalah dan menghadapi situasi kelas.
2. Persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi
Maksud ; Sebelum guru mengajar ia harus mengetahui keadaan siswa tsb atau dengan kata lain guru harus membuat gambaran yang jelas mengenai keadaan siswa yang akan dihadapi selain dari pada faktor intern siswa tsb ( laki- laki dan Pr) seorang guru harus mengetahui taraf kematangan dan pengetahuan serta khusus dari pada siswa tsb.
3. Persiapan dalam tujuan umum pembelajaran
Yang menyangkut tujuan instruksional apa yang akan dicapai oleh para siswa harus dimiliki seorang guru mencakup antara lain :
Pengetahuan, kecakapan, keterampilan atau sikap tertentu yang konkrit yang bisa di ukur dengan alat- alat evaluasi.
4. Persiapan tentang bahan pelajaran yang akan diajarkan
Yang dimaksud dengan ini : Dengan adanya pengetahuan yang akan dihadapkan kepada siswa, si guru memiliki persiapan yang akan di sampaikan kepada siswa yang harus terdapat batas- batas, luas dan urutan- urutan pengajaran perlu di persiapkan.
5. Persiapan tentang metode- mengajar yang hendak di pakai
a. metode ceramah
b. metode tanya jawab atau diskusi
6. Persiapan dalam penggunaan alat- alat peraga
Misal : kapur dan papan tulis, pengahapus paling sedikit di gunakan tetapi dalam belajar pembelajaran di pergunakan alat pembantu adalah media yang mempertinggi komunikasi pada saat proses belajar berlangsung.
7. Persiapan dalam jenis teknik evaluasi
Tujuan evaluasi : samapi sejauhmana daya serap terhadap produk bahasan yang saudara terapkan
Ada beberapa jenis alat evaluasi disini yaitu : Bentuk test apakah test tertulis maupun test lisan.
Jenis- jenis perencanaan
1. Menurut Besaran : a. Perencanaan Makro
b. Perencanaan Meso
c. Perencanaan Mikro
2. Menurut Telaahnya : a. Perencanaan Strategi
b. Perencanaan Manajerial
c. Perencanaan Operasional
2. Menurut Jangka Waktunya : a. Perencanaan Jangka Panjang
b. Perencanaan Jangka Menengah
c. Perencanaan Jangka Pendek
Tujuan Pembelajaran
I. Tujuan pembelajaran terbagi atas 2 bagian :
a. Tujuan pembelajaran umum
b. Tujuan pembelajaran khusus
Kriteria : 1. Harus menggunakan istilah- istilah yang operasional
Spt : menuliskan, menyebutkan, menghitung, membedakan, dsg.
2. Harus dalam bentuk hasil belajar
Adalah Menggambarkan hasil belajar yang diharapkan pada diri siswa setelah ia menempuh segala KBM atau dengan kata lain hasil apa yang sudah diperoleh setelah ia mempelajari suatu pokok bahasan.
3. Harus berbentuk tingkah laku dari para siswa
Artinya Setelah siswa mempelajari pokok bahasan tsb adanya perubahan pengetahuan tentang materi pelajaran.
4. Hanya meliputi satu jenis tingkah laku
Adalah Kemampuan yang dimiliki oleh siswa cukup hanya terbatas saja.
II. Mengembangkan Evaluasi
Yang harus dilakukan dalam mengembangkan evaluasi;
a. Perlu ditentukan jenis- jenis test yang harus di buat
b. Mengembangkan alat evaluasi

Perencanaan Desaign Instruksional
Penyusun PDI di desaign untuk menjawab pertanyaan :
1. Apa yang menjadi tujuan pembelajaran
2. Bagaimana prosedur dan sumber- sumber belajar yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.
3. Bagaimana kita mengetahui bahwa hasil belajar yang dihasilkan telah tercapai.
Adapun jawaban dari pertanyaan tadi ada 8 langkah :
1. Menyusun pokok bahasan dan tujuan umum
2. Karakteristik siswa
3. Tujuan belajar
4. Isi pokok bahasan
5. Penjajakan terhadap siswa
6. Kegiatan belajar mengajar
7. Pelayanan penunjang
8. Evaluasi
Metodologi Pengajaran
1. Metode mengajar
2. Media pengajaran
Ada beberapa jenis media pengajaran yang dilakukan seorang guru :
1. Media gratis
2. Media tiga dimensi
3. Media proyeksi
4. Lingkungan

Faktor- faktor yang harus diperhatikan seorang guru dalam media pengajaran :
a. Relevansi pengadaan media pendidikan
b. Kelayakan pengadaan media pendidikan
c. Kemudahan pengadaan media pendidikan

Beberapa hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam menggunakan media pendidikan :
a. Apakah guru tersebut memahami manfaat media pengajaran
b. Guru harus terampil dalam menyediakan media pendidikan.

Media pendidikan di gunakan jika :
a. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang di pahami siswa
b. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pelajaran melalui penuturan kata- kata verbal
c. Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengar uraian guru.
Manfaat media pendidikan bagi pengajaran siswa :
1. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih jelas dipahami siswa sehingga memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
2. Metode mengajar akan lebih bervariasi
3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar
4. Motivasi belajar dari para siswa dapat ditumbuhkan / dinaikkan
5. Dapat mengatasi sifat pasif dari para siswa
Kesulitan- kesulitan dalam media pengajaran :
1. Biaya pengadaan
2. Pengalaman seorang guru dalam menggunakan media pengajaran tersebut.
Perencanaan Evaluasi Pengajaran

Adalah : Penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan- tujuan yang telah ditetapkan untuk mengetahui sampai dimana daya serap siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut.
Prinsip : Lingkungan kegiatan 1994
- Intra kurikuler
- Tugas

Azas : 1. Azas Objektivitas
2. Azas menyeluruh
3. Berkesinambungan

Penjelasan :
Objektif adalah suatu penilaian di katakan objektif apabila keadaan tepat menggambar keadaan yang sebenarnya.
Menyeluruh apabila penilaian yang digunakan mencakup proses maupun hasil belajar serta menggambarkan perubahan tingkah laku tidak sengaja saja dalam ranah kognitif tetapi termasuk pula ranah efektif dalam psikomotor.
Berkesinambungan adalah pelaksanaan penilaian dilakukan secara terus menerus berencana dan bertahap.
Langkah- langkah penilaian
Perencanaan penilaian/ perencanaan evaluasi
Penilaian berlaku untuk untuk tujuan harian, ujian umum semester baik gasal/ genap, EBTA terlebih dahulu harus menyusun kisi-kisi soal; adalah menggambarkan lingkup bahan pengajaran dan jenjang prilaku yang diukur yaitu pengetahuan, sikap, keterampilan.
Pelaksanaan penilaian
Harus berkesinambungan maksudnya adalah penialaian yang dilakukan secara berencana, terus menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil KBM
Cara penilaian
Dilakukan dengan 2 cara yaitu :
Ø Dengan cara kuantitatif
Ø Dengan cara kualitatif
Standart penilaian
Sejalan dengan prinsip belajar tuntas penilaian di gunakan dengan standart mutlak atau penilaian acuan criteria artinya tidak ada pilih kasih.
Bentuk- bentuk soal
Ada dua macam :
1. Pilihan berganda ada 5 yaitu :
a. Melengkapi pilihan
b. Hubungan antar hal
c. Tinjauan kasus
d. Asosiasi pilihan ganda
e. Membaca diagram
2. Bentuk uraian ada 2 macam ;
a. Uraian objektif
b. Uraian non objektif
Tingkat kesukaran dari soal
Selalu berbanding mudah : sedang : dan sukar
Perbandingannya : 25 % 50% 25%
Penilaian soal untuk test hasil belajar
Sebelum butir- butir soal disusun si guru harus menyusun TPK sesuai dengan GBPP:
1. Tujuan kurikuler
2. Tujuan pembelajaran umum
3. PB
4. SPB
Tujuan pembelajaran khusus
Merupakan rumusan tingkah laku yang akan diukur melalui butir- butir soal. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam menjabarkan TPU menjadi TPK:
1. Pokok bahasan yang menunjang pencapaian tujuan pembelajaran umum
2. Tingkat perkembangan/ umur dari para siswa pada jenjang pendidikan yang bersangkutan
Beberapa catatan dalam membuat TPK :
1. Setiap rumusan TPK selalu mengandung aspek prilaku dan aspek isi
2. Agar bersifat operasional sehingga mudah di jadikan patokan dalam penyusunanbutir- butir soal dengan kata lain kata- kata kerja yang digunakan untuk aspek prilaku dalam tujuan pembelajaran khusus haruslah operasional , seperti ; menulis, menyebutkan, menghitung, merumuskan, memilih, dsg.
Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar
1. menyusun program KBM
2. Melaksanakan KBM
3. Melaksanakan kegiatan penilaian
Penyusunan program pengajaran ada 3 komponen yang harus diperhatikan :
1. Penguasaan materi
2. Analisis materi pelajaran
3. Penyusunan persiapan mengajar
Lingkup materi
1. Materi untuk siswa
2. Materi untuk guru
4 Usaha yang harus dilakukan seorang guru :
1. Musyawarah guru mata pelajaran
2. Melalui sumaber yang relevan
3. Melalui ahli yang tersedia
4. Melalui pendidikan khusus
Fungsi kegiatan pendalaman materi ;
1. Meningkatkan kepercayaan diri akan kemampuan professional sehingga tidak ragu lagi dalam mengelola proses belajar mengajar.
2. Memperdalam diri dan memperluas wawasan atas konsepsi tujuan akademis dan aplikasinya sehingga dapat di manfaatkan untuk melaksanakan analisis materi pelajaran.
Fungsi analisis materi pelajaran
Sebagai acuan untuk menyusun program tahunan, program semesteran, dan program satuan pelajaran.
Sasaran analisis materi pelajaran:
1. Terjabarkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan
2. Terpilihnya metode yang efektif dan efisien
3. Terpilihnya sarana pembelajaran yang paling cocok


Pengembangan Kecakapan

Sukses dalam kehidupan merupakan dambaan setiap manusia. Akan tetapi, untuk itu diperlukan bekal yang cukup, tidak saja kecerdasan dalam berpikir, tetapi juga kecakapan dalam mengelola/mengatur diri sendiri dan kecakapan dalam menangani suatu hubungan, serta keterampilan dalam bekerja. Tanpa semua itu, mustahil seseorang dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. Pintar berpikir saja tidak cukup, sekolah tinggi saja tidak cukup tanpa memiliki keterampilan dalam berkerja dan berhubungan (bergaul).

Sebaliknya, pandai bergaul dan bisa bekerja saja juga tidak memadai, tanpa memiliki kepandaian dalam berpikir dan kreativitas. Jadi, semua aspek itu penting, dan itulah yang dikenal dengan istilah Life Skills atau diterjemahkan sebagai Kecakapan Hidup.

Banyak orang yang mengartikan Kecakapan Hidup secara sempit, di mana Kecakapan Hidup diartikan sebagai keterampilan kerja (Vocational Skills). Padahal, Memiliki Kecakapan Hidup bukan sekedar memiliki keterampilan kerja, namun lebih luas dari itu. Kecakapan Hidup adalah suatu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasi problema tersebut (Latifah, dkk., 2002).

Mengingat Kecakapan Hidup sangat penting sebagai kunci sukses dalam kehidupan, maka setiap orang patut memilikinya. Kecakapan Hidup tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat, tetapi diperlukan latihan yang terus-menerus dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, keinginan/motivasi yang kuat untuk maju dan berubah ke arah yang lebih baik dari setiap orang sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembangan Kecakapan Hidup ini. Menurut Latifah, dkk. (2002), Kecakapan Hidup meliputi empat hal, yaitu : 1. Kecakapan Diri (personal skill). 2. Kecakapan Sosial (social skill ). 3. Kecakapan Akademik (akademic skill). 4. Kecakapan Bekerja (vocational skill).

Kecakapan Diri merupakan kecakapan seseorang dalam memahami (kesadaran diri), mengatur dan memotivasi diri sendiri. Kecakapan Sosial atau kecakapan antar personal mencakup antara lain kecakapan berkomunikasi dengan empati dan kecakapan membina hubungan/ bekerjasama. Empati merupakan sikap penuh pengertian terhadap orang lain, sehingga berkesan baik dan dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis. Kecakapan Akademik meliputi kecakapan membaca, menulis, berhitung dan kecakapan lain yang umumnya dipelajari disekolah. Kecakapan Bekerja adalah kecakapan yang berkaitan dengan keterampilan kerja. Keterampilan kerja ini merupakan bekal yang selayaknya dimiliki seseorang agar dapat hidup berguna dan mandiri secara ekonomi. Pada tulisan ini, penulis akan lebih fokus pada dua kecakapan hidup, yaitu Kecakapan Diri (personal skill) dan Kecakapan Sosial (social skill).
A. KECAKAPAN DIRI
Menurut Daniel Goleman , Kecakapan Diri menentukan bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan Diri ini meliputi tiga hal, yaitu Kesadaran Diri, Pengaturan Diri, dan Motivasi.
1. Kesadaran Diri
Memiliki Kesadaran Diri artinya : mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya, dan intuisi. Kesadaran Diri terdiri dari tiga aspek, yaitu :
• Kesadaran emosi : mengenali emosi diri sendiri dan efeknya.
• Penilaian diri secara teliti : mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri.
• Percaya diri: memiliki keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.
2. Pengaturan Diri
Pengaturan Diri artinya: mampu mengelola kondisi, impuls, dan sumberdaya diri sendiri. Pengaturan Diri terdiri dari lima aspek, yaitu :
• Kendali diri : mampu mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak.
• Sifat dapat dipercaya : memelihara norma kejujuran dan integritas.
• Kewaspadaan : bertanggung jawab atas kinerja pribadi.
• Adaptibilitas : luwes dalam mengahadapi perubahan.
• Inovasi : mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.
3. Motivasi
Motivasi artinya : kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan pencapaian sasaran. Motivasi meliputi tiga aspek, yaitu :
• Dorongan prestasi : memiliki semangat/dorongan untuk menjadi lebih baik atau senantiasa berusaha memenuhi standar/target keberhasilan.
• Komitmen : mampu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan.
• Optimisme : gigih dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
B. KECAKAPAN SOSIAL
Kecakapan Sosial menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan (Goleman, 1999). Oleh karena itu, keberhasilan seseorang dalam bergaul atau berhubungan dengan orang/kelompok orang tergantung pada Kecakapan Sosial yang dimilikinya. Kecakapan Sosial ini mencakup dua aspek, yaitu Kemampuan Berempati dan Keterampilan Membina Hubungan.
1. Kemampuan Berempati
Kemampuan Berempati artinya : kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Kemampuan Berempati meliputi lima aspek, yaitu :
• Memahami orang lain : mampu membaca perasaan dan pandangan/pikiran orang lain, dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.
• Orientasi pelayanan : mampu mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Mengembangkan orang lain : mampu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.
• Mengatasi keragaman : mampu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.
• Kesadaran politis : mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
2. Keterampilan Membina Hubungan
Keterampilan Membina Hubungan artinya : kecakapan dalam menggugah/ mempengaruhi orang lain. Keterampilan Membina Hubungan meliputi delapan aspek, yaitu :
• Pengaruh : memiliki taktik-taktik untuk melakukan persuasi.
• Komunikasi : mampu menyampaikan pesan (pikiran/perasaan) dengan jelas dan meyakinkan.
• Kepemimpinan : mampu membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain.
• Katalisator perubahan : mampu memulai dan mengelola perubahan.
• Manajemen konflik : mampu bernegosiasi dan memecahkan silang pendapat.
• Pengingkat jaringan : mampu menumbuh-kembangkan hubungan sebagai alat untuk meraih kesuksesan.
• Kolaborasi dan kooperasi : mampu bekerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
• Kemampuan tim : mampu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.


Pengembangan Bahan Ajar

Pengertian:
• Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
• Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
• Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Bahan – bahan ajar :
• Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
• Audio Visual seperti: video/film,VCD
• Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
• Visual: foto, gambar, model/maket.
• Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

Sistem Penilaian
Dalam pelaksanaan program SKM/SSN dilakukan penilaian yang berkelanjutan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik. Pada setiap tahap pembelajaran dilakukan penilaian. Penilaian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar peserta didik pada setiap tahap atau unit pembelajaran yang didasarkan pada kriteria keberhasilan tertentu (tingkat ketuntasan belajar). Hasil penilaian ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan peserta didik yang boleh melanjutkan ke materi pelajaran berikutnya dan peserta didik yang perlu mendapat layanan perbaikan/remedial (Depdiknas, 2001).
Untuk pengajaran perbaikan juga diadakan penilaian yang hasilnya digunakan untuk menentukan apakah peserta didik yang bersangkutan telah berhasil mencapai tingkat penguasaan yang dipersyaratkan untuk bisa melanjutkan pada materi selanjutnya. Jika pencapaiannya selalu tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan untuk sebagian besar mata pelajaran maka perlu dipertimbangkan kemungkinan untuk kembali pada program biasa.
Penilaian juga diadakan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana penguasan materi pelajaran yang diberikan dan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program belajar. Penilaian ini mencakup aspek penguasan mata pelajaran dan aspek lainnya seperti; kematangan psikologis, kegairahan dan kejenuhan, kesiapan program itu sendiri termasuk faktor masukan (input) dan proses dalam program tersebut. Hasil penilaian digunakan antara lain untuk penentuan pencapaian kompetensi, penyempurnaan program, pelayanan baik dalam kegiatan pembelajaran maupun pelayanan lainnya.
Penilaian sangat dibutuhkan untuk mengukur tingkat kemampuan dalam mengikuti pembelajaran pada SKM/SSN, perkembangan intelektual maupun emosional peserta didik seperti kematangan psikologis, kegairahan, kejenuhan dan sebagainya,dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pencapaian kompetensi diukur melalui tes kinerja yang dilakukan secara menerus (continuous) menggunakan metode pengamatan, pemberian tugas, dan ujian tulis
2. 4; 3; 2; 1dan 0
3. Peserta didik yang sudah memperoleh layanan khusus namun tetap belum mencapai skor (kompetensi) minimal pada mata pelajaran wajib harus mengambil ulang pada semester berikutnya, sedangkan untuk mata pelajaran pilihan boleh mengganti dengan pilihan lain pada semester berikutnya.
4. Peserta didik dinyatakan lulus SMA bila telah menyelesaikan total kredit minimal sebesar 120 SKS dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,00 dari IPK maksimal 4,00.
5. Peserta didik yang memiliki IPK < 2,00 dari batas kelulusan 2,00 harus mengulang beberapa mata pelajaran wajib dan/atau mengambil mata pelajaran pilihan lain pada semester berikutnya.
6. Sekolah melaporkan kemajuan belajar setiap peserta didik tersebut kepada orang tua peserta didik sebelum diberikan kepada peserta didik yang bersangkutan.
7. Orang tua dari peserta didik yang memiliki IP semester < 2,50 diberitahu dan diundang ke sekolah untuk menyusun rencana pemecahannya.

Rabu, 27 Mei 2009

Tugas Translate From Mr. Amril Muhammad

Carolyn M. Callahan Tonya R. Bulan Universitas Virginia
Abstrak: Untuk memberikan gambaran yang spesifik komponen yang harus dipertimbangkan ketika membuat keputusan tentang penelitian di bidang pendidikan gifted, penulis menjelaskan dan mengevaluasi tiga jenis bukti - spekulatif atau anecdotal, teoretis, dan empiris-umum yang ditawarkan di bidang sastra. Empiris, atau berdasarkan bukti, penelitian dapat kualitatif atau kuantitatif (atau metode campuran); hal itu juga dapat interventional atau noninterventional.
Penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis bukti empiris disediakan, bersama dengan tombol panduan untuk meninjau dan menilai masing-masing. Selanjutnya, penulis menawarkan umum pertimbangan khusus untuk mengevaluasi komponen penelitian, apapun jenis studi (misalnya, sumber bukti, desain penelitian, pertanyaan penelitian, efek ukuran, contoh, instrumentasi). Pertimbangan untuk menilai meta analisis juga ditawarkan. Penelitian untuk menempatkan Gunakan: Sebagai pendidik di lapangan berupaya untuk melakukan penelitian sesuai berdasarkan keputusan dengan praktek identifikasi, pengembangan kurikulum, pengajaran, kelompok, dan konseling dari siswa berbakat, keempohan mereka dengan nasihat yang dipublikasikan dalam sastra yang berkisar dari "lengan-kursi terbaik berpikir" tentang suatu daerah perhatian keras untuk menguraikan, kompleks penelitian tomes. Lebih jauh lagi, ini sumber konflik sering hadir penjuru. Pada artikel ini kita telah berusaha untuk memberikan panduan dasar untuk meneliti dan mengevaluasi array dari publikasi yang tersedia pada suatu topik agar guru, administrator, dan Konselor dapat, bahkan membuat keputusan yang tepat tentang praktek terbaik. Kata kunci: kualitas penelitian; meta analisis; menilai bukti 305 Anak gifted Kuartalan Volume 51 Nomor 4 Fall 2007 305-319 © 2007 Asosiasi Nasional untuk Anak-anak gifted 10.1177/0016986207306317 http://gcq.sagepub.com host di http://online.sagepub.com

Berbakat di bidang pendidikan yang ditandai bersaing banyak rekomendasi tentang filsafat Alasan dan gifted program, memilih model untuk identifikasi siswa berbakat, penentuan pilihan program, pengembangan kurikulum, mengatasi kebutuhan sosial dan emosional yang berbakat siswa, dan bahkan memilih definisi giftedness. Praktek yang profesional yang sedang mencoba untuk membuat wajar keputusan dalam membuat program yang berkualitas siswa berbakat adalah berhadapan dengan dilema yang sulit dalam cahaya dari beragam pilihan proffered oleh para ahli di lapangan. Pertanyaan dasar yang harus ditanyakan ketika mencoba untuk mengurutkan melalui informasi yang tersedia tentang gifted program is "Adakah kredibel bukti efektivitas ini dianjurkan praktek? "Walaupun ini adalah yang pertama dan mendasar pertanyaan yang harus ditanyakan, pertanyaan yang lebih spesifik harus ditujukan untuk kritis ini, overarching pertanyaan. Contoh pertanyaan yang mungkin: "Bagaimana yakin kita akan dapat bahwa kurikulum ini akan memaksimalkan pembelajaran potensi siswa berbakat kami? "" Apakah penggunaan ini identifikasi strategi atau instrumen dalam hasil sesuai identifikasi siswa berbakat underserved? " "Apakah ini praktek konseling atau intervensi dalam membantu dengan kekalahan dari nonproductive perilaku di underachieving gifted populasi? "
Penulis' Catatan: Alamat korespondensi tentang artikel ini untuk Carolyn M. Callahan, Universitas Virginia, PO Box 400265, Charlottesville, VA 22904-4265; telepon: 434-924-0791; faks: 434 -- 924-3866, e-mail: cmc@virginia.edu. Catatan: Artikel ini diterima di bawah keredaksian dari Paula Olszewski - Kubilius. Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008
Untuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, informasi praktisi harus mencari literatur yang relevan dan dipublikasikan saran dari para ahli di lapangan. Yang saat ini tersedia informasi di dalam sastra atau nasihat dari ahli dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori bukti: (a) spekulatif atau anecdotal bukti, (b) teori bukti, dan (c) empiris atau berdasarkan bukti penelitian. Setiap jenis memberikan persembahan Mei beberapa arahan dalam pengambilan keputusan, tetapi penting bagi timbangkan potensi kegunaan dari setiap jenis bukti dan untuk menilai kualitas informasi atau saran yang ditawarkan. Berikut adalah apa yang spesifik komponen yang harus dipertimbangkan ketika membuat keputusan tentang penelitian di bidang pendidikan gifted. Artikel disusun adalah sebagai berikut. Pertama, kami menawarkan penjelasan dari tiga jenis bukti-spekulatif atau anecdotal, teoretis, dan empiris. Empiris atau berdasarkan bukti penelitian dapat kualitatif atau kuantitatif (atau metode campuran) dan dapat interventional atau noninterventional. Penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis bukti disediakan, bersama dengan tombol untuk meninjau tiap. Berikut kami menawarkan pertimbangan umum tentang spesifik komponen penelitian, apapun jenis studi.
Penting bagi pembaca untuk diingat bahwa artikel ini tidak dimaksudkan untuk menjadi lengkap cakupan bidang pendidikan penelitian. Itu bukan dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar, user-friendly sumberdaya bahwa praktisi pendidikan dapat digunakan untuk mengidentifikasi dirancang dengan baik-studi penelitian, sehingga dalam posisi yang lebih baik untuk membuat informasi keputusan untuk perbaikan pendidikan gifted anak-anak.
Spekulatif atau Bukti Anecdotal Anecdotal spekulatif atau didasarkan pada bukti pribadi pengalaman atau merupakan cerminan dari pengamatan yang seorang individu, dan sering dinyatakan sebagai jika telah ilmiah membuktikan. Jenis bukti cenderung untuk memfokuskan selektif pada kasus yang secara khusus mendukung satu dari argumen dan mengabaikan kasus-kasus yang mungkin cenderung meremehkan argumen. Kesimpulan yang sering dari satu batang data atau sumber. Hal itu dapat digunakan untuk memicu pertanyaan tentang efektivitas tertentu membawa oleh praktek maju incidences keberhasilan atau kegagalan, mungkin membuat kita mempertimbangkan pilihan untuk pengembangan lebih lanjut teori atau penelitian, atau mungkin kami meningkatkan kepekaan terhadap isu dihadapi oleh para siswa berbakat. Jenis bukti Mei digunakan sebagai titik awal, tetapi tidak memberikan kuat generalizable dan bukti yang dapat digunakan untuk keputusan keputusan.
Contoh spekulatif / Anecdotal Bukti J presenter di sebuah konferensi, membahas dan sosial perkembangan emosional siswa berbakat, mengumumkan bahwa tidak ada yang akselerasi siswa dalam program dipamerkan ada efek negatif dari keputusan untuk melewati satu atau lebih nilai. Dia menyimpulkan bahwa akselerasi tidak mempunyai efek negatif pada sosial atau perkembangan emosional siswa berbakat.

Bukti teori Artikel yang dalil tertentu pendekatan untuk melayani siswa berbakat adalah sumber daya berharga dalam merangsang lapangan untuk bergerak maju apabila buah didasarkan pada suara rationales berasal dari ujian dari apa yang Saat ini kita tahu baik di bidang pendidikan gifted, psikologi, sosiologi, kurikulum, atau bidang lainnya pendidikan atau terkait disiplin. J suara teoretis potong saat ini harus mencerminkan pengetahuan dan pemahaman dari pendidikan, kemasyarakatan, dan / atau psikologis lapangan (s) dan harus berdasarkan formulasi baru berdasarkan bahwa latar belakang ke titik yang menunjukkan bahwa wajar, dpt, dan menarik. Namun, bahkan dikembangkan dengan baik teori hanya akan menyarankan kemungkinan arah yang baru. Dengan ciri dan efektivitas teori dalam memenuhi kebutuhan siswa berbakat puas pemeriksaan yang berlaku empiris dari teori dengan hati-hati dirancang berdasarkan studi empiris diandalkan dan data yang valid.


Contoh Theoretical Bukti Artikel dalam jurnal terkemuka di bidang pendidikan gifted menyajikan teori intelijen yang dapat digunakan sebagai dasar untuk identifikasi dan siswa berbakat jenis pelayanan pendidikan mereka atau mungkin harus menerima dalam gifted program. Meskipun menyajikan artikel beberapa sejarah, latar belakang data empiris dukungan teori, tidak mengeluarkan data apapun dihasilkan dari pemeriksaan langsung yang menggunakan teori tertentu sebagai mekanisme untuk identifikasi dan penyediaan layanan pendidikan untuk gifted
Bukti empiris Penelitian Interpretasi dari empiris dibuktikan atau berbasis penelitian yang rumit oleh banyak faktor dan banyak perdebatan mengenai validitas pendekatan dalam 306 Gifted Child Quarterly, Vol. 51, No 4 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 penelitian lapangan. Namun, apapun yang tertentu pendekatan yang digunakan (lihat bagian mengenai Desain Penelitian), untuk tujuan dari artikel ini, atau empiris dibuktikan berbasis penelitian akan ditetapkan sebagai upaya sistematis untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang diidentifikasi atau pertanyaan, analisis informasi, dan aplikasi dari bukti untuk mengkonfirmasi atau menolak beberapa sebelum pernyataan (s) tentang masalah atau pertanyaan dalam belajar.
Sumber yang di Bukti Pendidikan sastra dan publikasi dalam satu tiga kategori. Yang pertama adalah newsletter atau sejenis publikasi, yang kedua adalah nonrefereed majalah atau jurnal, dan yang terakhir adalah refereed publikasi. Itu pembaca harus menyadari bahwa hanya terakhir kategori publikasi (yakni, refereed publikasi) mengharuskan Artikel dalam mereka akan diperiksa oleh independen ahli yang dipilih oleh editor untuk mempertimbangkan kualitas informasi yang disajikan. Terutama, hanya beberapa refereed jurnal di bidang pendidikan adalah teori gifted atau berdasarkan penelitian (misalnya, Gifted Child Quarterly, Jurnal untuk Pendidikan dari Gifted, Journal of Advanced Akademisi, Roeper Review). Beberapa refereed dalam jurnal lapangan adalah dokter atau orang tua terfokus, meskipun mungkin berdasarkan penelitian (misalnya, Gifted Child Hari ini, Potensi tinggi untuk orang tua, majalah yang diterbitkan oleh organisasi negara).
Editor yang baik akan memilih pemeriksa yang dapat layar untuk artikel yang mencerminkan kualitas tinggi penelitian standar. Walaupun mungkin melihat salah satu variasi dalam kualitas artikel di jurnal refereed, secara umum, proses review akan keluar layar paling buruk dilakukan penelitian. Publikasi yang terutama berdasarkan pilihan editor, bukan di peer review, cenderung untuk lebih mencerminkan politik atau filosofis bias yang diberikan editor. Ekstrim harus digunakan hati-hati dalam menafsirkan assertions empiris yang dibuat dalam publikasi sejenis ini. Jauh lebih besar tanggung jawab jatuh pada pembaca 'bahu untuk menentukan kualitas data atau data interpretasi dalam jenis sumber daya.
Peneliti yang Ketika kami pertama kali mulai membaca artikel, monografi, buku, laporan atau teknis, kita harus mempertimbangkan peneliti / penulis' latar belakang dan pengalaman pada topik tentang apa yang kita sedang mencari informasi. Ahli yang berdasarkan model yang tertentu atau pendidikan intervensi yang sesuai untuk siswa berbakat sering melakukan penelitian mengenai dampak dari intervensi mereka berpose. Misalnya, Julian Stanley, Camilla Benbow, Linda Brody, dan rekan-rekan mereka di Johns Hopkins Universitas dan Belajar untuk matematisSebelum waktunya Pemuda (SMPY) telah melakukan banyak penelitian mengenai dampak dari percepatan; Yusuf Renzulli, Sally Reis, dan rekan-rekan mereka di Universitas Connecticut telah melakukan banyak penelitian tentang Enrichment Enrichment Schoolwide triad dan model. Meskipun penelitian ini adalah berharga ke lapangan, kecuali penelitian tentang model ini juga dilakukan oleh independen peneliti yang tidak memiliki kepentingan dalam atau diberikan potensi bias mengenai interpretasi data yang dikumpulkan, argumen yang mendukung efektivitas dari model yang lemah didukung oleh argumen dari luar, independen studi penelitian. Karena potensi konflik kepentingan, pendidik harus dekat untuk melihat penelitian independen verifikasi oleh peneliti tidak terkait dengan model khusus atau intervensi. Seperti yang mempertimbangkan terapi obat tertentu untuk medis harus memeriksa kondisi mereka yang studi di luar disponsori oleh obat dari produsen, seperti didanai oleh lembaga nonpartisan yang nganggur keuntungan sebagai hasil temuan kajian, pendidikan konsumen juga harus mencari dan memeriksa independen tentang hasil tertentu atau intervensi model.
Design yang empiris atau Bukti-Based Study Proses unpacking penelitian studi melibatkan menanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut: (a) Apa pertanyaan penelitian (s) / tujuan (s) tidak studi alamat? (b) Apakah studi desain memungkinkan untuk pertanyaan penelitian dijawab? (c) Apakah metode yang digunakan dalam belajar dan membolehkan mereka untuk menjawab pertanyaan penelitian penyelidikan di bawah? dan (d) Apakah ada potensi saingan atau alternatif penjelasan untuk belajar dari temuan? Gambar 1 menyajikan visual dari sifat pendidikan berhubung dgn putaran penelitian. Setiap bagian dari angka ini akan dijelaskan bersama dengan contoh yang relevan dalam pendidikan gifted.

Berhubung dgn putaran yang empiris dari Alam Pertanyaan penelitian Pertama daerah harus menjadi pertimbangan penelitian Pertanyaan yang ditujukan dalam studi. Satu penting kumpulan pertanyaan adalah orang-orang yang (a) menambahkan ke yang sudah ada pengetahuan dasar dengan mengisi dalam kesenjangan pendidikan yang berbakat sastra (yakni, dengan mengisi kekosongan yang ada di penelitian), (b) memperluas pengetahuan dasar tentang gifted pendidikan dengan melakukan studi penelitian tentang ide-ide baruCallahan, Bulan / Bukti Efektifitas dari 307 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 atau praktek, atau (c) replikasi studi sebelumnya oleh pengujian lama hasil atau dalam konteks yang berbeda dengan menambahkan tambahan suara dihilangkan dari penelitian sebelumnya (misalnya, perspektif yang belum diinvestigasi atau yang telah diminimalkan). Pertanyaan yang meningkatkan saat ini dalam praktek gifted pendidikan dan / atau memberikan data untuk perumusan dari informasi, thoughtful kebijakan pendidikan untuk pendidikan berbakat dari anak-anak juga penting penelitian bidang penyelidikan. Pertanyaan penelitian harus jelas posed dan harus dijadikan sebagai panduan dalam belajar posting dilakukan.


Desain penelitian Setelah memeriksa pertanyaan penelitian, pertimbangan harus diberikan kepada jenis desain tertentu penelitian ini didasarkan pada studi, mengingat bahwa setiap jenis desain memiliki karakteristik unik, memenuhi berbagai tujuan, tertentu dan jawaban jenis pertanyaan penelitian. Terdapat tiga jenis desain untuk belajar pertimbangan: desain kuantitatif (intervensi, nonintervention, dan meta analisis), desain kualitatif, dan dicampur metode desain (baik kuantitatif dan kualitatif dimasukkan ke dalam satu pendekatan belajar). Kuantitatif Designs Penelitian kuantitatif digunakan untuk menjelaskan kecenderungan dan menjelaskan hubungan melalui analisis numerik data. Telah dengan filosofis inti kepercayaan bahwa lingkungan merupakan realitas independen dan relatif stabil di seluruh waktu dan pengaturan. Kuantitatif pendekatan desain jatuh dalam salah satu dari dua kategori: intervensi atau nonintervention. Intervensi empirik penelitian. Dengan niat dari intervensi penelitian ini adalah untuk menjelaskan apakah pengobatan tertentu atau praktik pendidikan atau pendekatan yang mempengaruhi untuk hasil yang bertentangan satu grup ke grup lainnya. Di Dengan kata lain, dengan maksud dari penelitian ini adalah untuk intervensi menjalin hubungan kausal (misalnya, "Apakah penggunaan yang model khusus gifted program peningkatan akademis kinerja siswa berbakat? "). Pendidikan penelitian dengan menggunakan strictest intervensi atau percobaan 308 Gifted Child Quarterly, Vol. 51, No 4 Sampling Kerangka kerja Instrumentasi Prosedur Analisis Interpretasi Data

Gambar 1 Proses dari Penelitian Pendidikan Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 desain model, yang sering disebut sebagai standar emas, adalah sangat sulit untuk melakukan di sekolah. Ini emas standar mengharuskan siswa, kelas, atau sekolah secara acak akan diberikan ke salah satu perawatan (intervensi) group (s) atau ke sebuah kelompok kontrol. Random assignment sama untuk menciptakan dua kelompok yang adil melalui koin undian: Mahasiswa yang menerima kepala pada undian akan ditetapkan pada intervensi kelompok, dan siswa menerima ekor pada undian akan ditugaskan kepada kelompok kontrol, atau sebaliknya. Perbandingan (atau kontrol) kelompok dapat didefinisikan sebagai kelompok penerima tidak perawatan atau program pendidikan, atau mungkin salah satu grup menerima "tradisional" program pendidikan, atau norma kelompok ujian yang diberikan oleh penerbit. Jika siswa, kelas, atau sekolah yang secara acak ditetapkan pada intervensi kelompok dan perbandingan, maka kelompok dapat dianggap setara dan perbandingan antara / antar kelompok dapat dibuat. Namun, jika emas standar yang tidak layak pendekatan, penting agar peneliti yang memberikan bukti bahwa perbandingan kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok atau bahwa norma-norma yang digunakan sebagai perbandingan grup didasarkan pada populasi gifted mirip dengan satu belajar. Dalam pendidikan pengaturan, peneliti sering tidak dalam posisi untuk benar acak melakukan tugas. Banyak administrator melakukan tidak ingin ketidakadilan di daya atau gangguan dari sekolah rutinitas yang acak atau jadwal tugas menghasilkan. Ada juga kekhawatiran etis dari withholding membantu intervensi dari beberapa siswa.Karena masalah yang disebutkan di atas tentang mempekerjakan benar acak pengaturan tugas di sekolah, lebih sering quasi-eksperimental studi yang dilakukan di mana pengobatan dan dibandingkan dengan kelompok yang erat dari segi prestasi akademik, demografis, atau karakteristik penting lainnya, tetapi kelompok ini tidak dibentuk melalui tugas benar acak. Meskipun bukti yang diberikan dari studi ini tidak sekuat bukti yang diberikan dari benar eksperimental studi, welldone quasi-eksperimental studi dapat berharga dalam menghasilkan hypotheses tentang intervensi tertentu. Konsumen pendidikan penelitian harus hati-hati data yang menunjukkan pertumbuhan atau perubahan gifted anak-anak pada ukuran kecuali peneliti menyediakan bukti bahwa hasil pertumbuhan itu karena hanya dengan daripada perawatan normal pembangunan perubahan maka perlu untuk membandingkan hasil kelompok yang tidak menerima pendidikan intervensi atau perawatan. Data harus disediakan yang menunjukkan bahwa pertumbuhan atau perubahan dalam intervensi kelompok yang signifikan lebih besar dari pertumbuhan atau perubahan perbandingan grup. Pembaca yang berbakat penelitian sastra juga harus menyadari bahwa pertumbuhan (mis., prestasi) atau perubahan dalam gifted kelompok bila dibandingkan dengan yang "rata-rata" atau nonidentified penduduk tidak bermakna, karena kelompok ini diharapkan siswa akan tumbuh dalam berbagai cara pada waktu yang berbeda dengan sangat sifat mereka anggota grup (diidentifikasi berbakat / tidak diidentifikasi gifted). Konsumen penelitian harus menyadari bahwa bahkan di bawah kondisi percobaan, efek bervariasi, tergantung pada faktor-faktor kontekstual yang terkait dengan anak, ruang kelas, atau sekolah yang disebabkan secara alami terjadi perbedaan antara kelas dan sekolah. Dalam berbagai jenis penelitian kuantitatif dalam pendidikan gifted (misalnya, studi intervensi), pembaca menemukan istilah statistik penting, dan kurang umum, perbedaan bermakna. Statistik menunjukkan pentingnya kemungkinan bahwa hasil tidak terjadi oleh kesempatan saja tetapi karena ada sesuatu yang lain selain kesempatan. Dalam studi intervensi, sekarang standar penelitian menunjukkan bahwa kita juga harus melihat dari indeks meaningfulness dari perbedaan yang disebut sebagai efek ukuran. Meaningfulness adalah indikator penting apakah bukan ukuran yang mewakili lebih dari satu sepele perbedaan yang signifikan mungkin terjadi matematis karena ukuran sampel yang besar. Lain kata-kata, ia adalah satu cara untuk mengukur efektivitas tertentu intervensi, relatif terhadap beberapa perbandingan. Efek ukuran dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara; dua di antara lebih umum persentase atau cara termasuk dalam hal dikenal efek ukuran. Menggunakan persentase, efek ukuran dari 0,0 menunjukkan bahwa terdapat 50% kesempatan yang satu guess dapat kelompok siswa yang tadinya hanya dari pengetahuan mereka skor tes, efek ukuran 1,0 menunjukkan a 69% chance of guessing benar, efek ukuran dari 2,0 menunjukkan 84% chance of guessing benar, dan efek ukuran 3,0 menunjukkan 93% kemungkinan benar guessing (Rosenthal & Rubin, 1982). Satu hipotesis contoh mungkin laporan studi efektivitas klaster pada kelompok gifted siswa motivasi. Itu Hasil studi menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara siswa yang dikelompokkan klaster dan siswa yang tidak dikelompokkan klaster. Jika efek ukuran 1,0 dilaporkan, kita dapat menentukan dengan benar kelompok mahasiswa yang milik (cluster dikelompokkan versus nonclustered grup) 69% dari waktu oleh just mengetahui motivasi siswa dari skor.
Yang kedua paling umum untuk menafsirkan efek ukuran adalah untuk melihat contoh efek dari ukuran yang ada atau penelitian sebelumnya. J banyak digunakan kriteria yang ditawarkan oleh Cohen (1988) yang berlaku adalah ukuran ,2, ,5, dan yang ,8 dianggap kecil, menengah, dan besar, masing-masing. Namun, harus sesat pada satu sisi hati-hati ketikaCallahan, Bulan / Bukti Efektifitas dari 309 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 ukuran membandingkan efek dari berbagai studi, karena sering studi telah dikritik untuk berbagai kelemahan atau kondisi di mana efek telah ditemukan mungkin terbatas atau berbeda dalam cara yang signifikan. Efek ukuran besar dari yang lemah, harus belajar tidak membawa cukup berat dalam upaya untuk menentukan efektif praktek. Empat kunci untuk mencari intervensi dalam penelitian studi berikut: Tombol 1. Sebuah penjelasan yang harus disediakan menggambarkan intervensi dan belajar dari yang diharapkan hasil (e.g., kekalahan dari underachievement). Ituauthor (s) harus memberikan gambaran yang jelas administratif yang campur dan orang-orang yang diterima dan bagaimana perlakuan atau intervensi berbeza dari apa yang kontrol atau perbandingan grup diterima. Tombol 2. Keterangan yang digunakan untuk proses pengambilan sampel individu-individu untuk memberikan perlakuan dan kelompok kontrol harus disediakan. Jika sederhana, acak atau tugas variasi acak pada tugas (misalnya, bertingkat acak tugas atau penugasan random cluster) telah tidak bekerja, penelitian harus memberi bukti bahwa tidak ada perbedaan antara sistematis kelompok sebelum intervensi. Tombol 3. Sebuah gambaran jelas dari hasil mengukur bahwa intervensi ini dimaksudkan untuk mempengaruhi harus disediakan. Jika studi adalah menilai efektivitas tertentu intervensi dalam meningkatkan gifted siswa-konsep diri, maka ukuran yang digunakan untuk menilai sendiri konsep harus sah dan dapat diandalkan. Kunci 4. Analisis statistik yang tepat untuk menangani posed pertanyaan penelitian (misalnya, analisis perbedaan teknik; multivarian teknik analisis variance) harus disediakan.

Contoh yang Intervensi Penelitian Benar-studi Eksperimental Design1 Sebuah tim peneliti studi yang dirancang untuk memeriksa efek dari menggunakan komputer pada kualitas penulisan revisi dan pola tinggi siswa terdaftar di sekolah suatu kehormatan Inggris kelas. Peserta 75 siswa yang secara acak assigneda ke salah satu dari tiga treatmentsb: kertas dan pensil (metode tradisional), gunakan dari komputer, dan kombinasi dari kedua teknik.Pelatihan di pengolah kata dan diberikan instruksi (menulis kata dengan menggunakan instruksi pemrosesan khas dan menulis instruksi) yang diberikan selama 6 -- minggu belajar. Pada akhir minggu 6-intervensi, siswa diberi standar komposisi untuk merevisi dan juga diminta untuk menulis asli compositionc (lanjutan) yang dinilai dengan menggunakan skala penilaian oleh guru Inggris yang terlatih dalam penggunaan skala yang tercermin standar baik mekanik dan gaya penulisan. Menggunakan teknik analisis variance (ANOVA) d, yang peneliti menemukan bahwa para siswa dalam grup boleh dikoreksi menggunakan komputer yang lebih tinggi persentase mekanis dan organisasi mahasiswa itu dari kesalahan .50). Selain itu, =diberikan kepada kelompok lain (efek ukuran hasil menunjukkan bahwa siswa di komputer perawatan yang dilakukan lebih sedikit baru mekanis dan organisasi melakukan kesalahan daripada kelompok lain pada standar .30). =Komposisi dan asli (efek ukuran
Namun, tidak ada perbedaan antara kelompok keseluruhan kualitas menulis. Temuan menunjukkan bahwa pendidik mungkin ingin melembuntukan antusiasme mereka untuk teknologi dan alat-alat baru dengan kenyataan bahwa komputer tidak tidak membuat penulis. a. Kunci 2: Mahasiswa yang secara acak ditugaskan untuk kelompok perlakuan. b. Kunci 1: Mahasiswa di masing-masing kelompok menerima perlakuan yang berbeda, dalam hal ini berbagai jenis instruksi. c. Kunci 3: Mahasiswa menulis dinilai sebagai ukuran dari dampak dari perawatan. d. Tombol 4: Statistik analisis dilakukan untuk menentukan apakah ada menulis beberapa perbedaan kualitas antara pola dan revisi kelompok sebagai akibat dari perawatan yang berbeda.
Contoh yang Intervensi Penelitian Belajar-Quasi-Desain Eksperimental Sebuah tim peneliti studi yang dirancang untuk memeriksa efek menggunakan komputer pada kualitas penulisan revisi dan pola siswa SMA terdaftar pujian dalam bahasa Inggris. Kelas tiga dari lokal SMA berpartisipasi dalam Study Setiap kelas berpartisipasi dalam salah satu dari tiga treatmentsb: kertas dan pensil (metode tradisional), penggunaan komputer, dan gabungan dari dua teknik. Pelatihan pengolah kata dan diberikan instruksi (menulis petunjuk menggunakan kata khas dan menulis instruksi) yang diberikan selama 6-minggu belajar. Pada akhir 6-bulan periode intervensi, siswa diberikan standar komposisi untuk merevisi dan juga dibutuhkan untuk menulis data yang asli composition.c diperoleh juga pada siswa kemampuan menulis diukur sebagai oleh negara dari menulis penilaian sebelum intervensi. d Menggunakan teknik analisis ovariance (ANCOVA) d, para peneliti menemukan bahwa para siswa di grup diizinkan untuk menggunakan komputer yang lebih tinggi dikoreksi persentase kesalahan mekanis dan organisasi selain itu siswa yang ditugaskan ke kelompok lain (efek ukuran .50). Selain itu, hasil menunjukkan bahwa siswa = perawatan komputer dibuat lebih sedikit baru mekanis organisasi dan melakukan kesalahan daripada kelompok lain di kedua standar dan asli Komposisi (efek ukuran .30). Namun, tidak ada perbedaan antara = kelompok dalam keseluruhan kualitas menulis. Temuan menyarankan pendidik yang mungkin ingin mereka semangat untuk melembuntukan teknologi dan alat-alat baru dengan kenyataan bahwa komputer tidak membuat penulis. a. Kunci 2: Ruang kelas yang tidak secara acak ditugaskan untuk pengobatan, tetapi data dikumpulkan dalam rangka untuk mencocokkan siswa menulis kemampuan sebelum intervensi. b. Kunci 1: Mahasiswa diterima di kelompok yang berbeda jenis perawatan. c. Kunci 3: Mahasiswa menulis dinilai sebagai ukuran dari dampak pengobatan. d. Tombol 4: Statistik analisis dilakukan untuk menentukan apakah ada beberapa perbedaan antara kelompok sebagai akibat dari berbagai perawatan setelah awal untuk mengendalikan perbedaan kemampuan menulis (menggunakan covariate).Nonintervention empiris penelitian. Kedua jenis penelitian kuantitatif, nonintervention, digunakan untuk keperluan berikut ini: untuk menjelaskan kecenderungan untuk populasi tertentu (misalnya, • "Apakah remaja African American siswa sikap menuju dikenali sebagai gifted? "); belajar asosiasi antara dua variabel (misalnya, • "Apa hubungan antara berpartisipasi dalam sebuah sekolah menengah berbakat dan mendaftarkan dalam Penempatan program lanjutan di sekolah menengah tingkat? "); untuk membuat prediksi dari hasil (misalnya, predicting • anak sukses dalam gifted program berdasarkan ras, jenis kelamin, feeder menghadiri sekolah, dan performa pada sebuah prestasi test); atau kompleks untuk menjelaskan hubungan antara banyak variabel • (misalnya, hubungan antara satu set variabel) mengukur keberhasilan siswa pada ujian negara (kelas kehadiran, menyelesaikan pekerjaan rumah, partisipasi dalam kelas diskusi) dan satu set karakteristik demografis (ras, jenis kelamin, diidentifikasi berbakat atau tidak, guru). Tidak ada yang dijelaskan pendekatan nonintervention dalam kategori kedua ini penelitian kuantitatif melibatkan membutuhkan perawatan yang acak atau tugas, meskipun random sampling mungkin terjadi. Dalam survei studi, random seleksi peserta memungkinkan untuk sementara generalizations dibuat selama mereka yang menanggapi survei ini tidak berbeda dalam beberapa cara penting dari nonrespondents. Dalam jenis nonexperimental penelitian (misalnya, correlational / input), penting lintas yang validasi (mengulangi yang sampel dan analisis) dilakukan dalam kajian untuk memastikan bahwa setiap asosiasi atau tidak ditemukan hubungan yang unik tertentu di bawah sampel studi. Empat kunci untuk mencari nonintervention dalam penelitian studi berikut: Tombol 1. Sebuah gambaran jelas sampel harus disediakan. Tombol 2. J jelas keterangan sampel proses, termasuk jenis sampel yang digunakan (misalnya, nonproportional bertingkat random sampling) dan besarnya sampel harus disediakan. Tombol 3. Sebuah gambaran jelas dari instrumen yang digunakan, termasuk apapun keabsahan bukti dan keandalan, harus disediakan. Kunci 4. J jelas keterangan mengenai jenis statistik prosedur digunakan untuk menangani pertanyaan penelitian (s) (e.g., analisis deskriptif, analisis correlational) harus disediakan.

Contoh pada Nonintervention Studi Sebuah tim peneliti studi yang dirancang untuk meneliti bagaimana banyak waktu SD umur lanjutan pembaca menghabiskan kenikmatan dalam membaca dan apakah ada hubungan antara prestasi membaca (sebagaimana diukur dengan membaca tes diberikan dalam negara penilaian program) dan jumlah waktu yang dihabiskan di senang membaca. Itu peneliti juga tertarik apakah terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Peserta termasuk ketiga-50, keempat, dan kelima-siswa kelas yang berpartisipasi dalam gifted pusat satu hari yang week.a, b survei dikembangkan yang berfokus pada siswa rekreasi kebiasaan membaca, siswa data demografis (jenis kelamin, nilai), membaca, dan frekuensi dengan siswa yang 'membaca berbagai jenis bahan (misalnya, fiksi / nonfictional novel, puisi, surat kabar). Sebelum survei yang diberikan kepada para peserta studi, yang pilot studi ini dilakukan untuk memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan pada survei yang jelas dan dimengerti oleh target usia group.c Selain mengumpulkan data survey, peneliti dikumpulkan siswa membaca diukur sebagai nilai oleh negara program penilaian. Data yang dianalisis oleh statisticsd deskriptif (sarana dan standar penyimpangan yang, frekuensi) untuk menjelaskan berapa banyak waktu siswa menghabiskan senang membaca dan jenis bacaan bahan membaca. Pearson produk-saat orrelationsd digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan antara waktu yang dihabiskan senang membaca dan akademik prestasi, dan t-test analysesd dilakukan untuk menentukan apakah ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam jumlah waktu yang dihabiskan senang membaca. a. Kunci 1: Keterangan peserta diberikan agar pembaca dapat memahami jika hasilnya mungkin berlaku terhadap pengaturan. b. Tombol 1 dan 2: Deskripsi peserta dan jenis sampel (nonrandom) bekerja disediakan. c. Kunci 3: Keterangan diberikan dari survei yang digunakan telah berpilot sebelum belajar untuk memastikan bahwa survei adalah sesuai untuk para peserta. d. Tombol 4: Deskriptif analisis dilakukan untuk menggambarkan waktu yang dihabiskan senang membaca dan jenis bahan bacaan; correlational analisis dilakukan untuk menentukan hubungan antara waktu yang dihabiskan senang membaca dan prestasi; t-test analisis dilakukan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam jumlah waktu yang dihabiskan senang membaca.

Penelitian kualitatif Di antara tujuan yang dilayani oleh penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: untuk mencari pengalaman individu, grup, • dan institusi untuk mengembangkan teori; untuk mencari budaya sekelompok orang; • untuk menggali dan menjelaskan cerita individu, dan • menggambarkan kehidupan masyarakat melalui pengumpulan • penjelasan dari cerita, pengamatan, dan dokumen. Pada dasarnya, penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti fenomena tertentu secara mendalam dengan tujuan tunggal pemberian informasi atau pengertian deskriptif kompleksitas dari kelompok, lembaga, implikasi kebijakan, dan sebagainya. Hal itu dapat juga digunakan untuk menghasilkan hypotheses, model, atau teori yang akan kemudian digunakan dalam melaksanakan studi kuantitatif. Kualitatif studi meskipun tidak menghasilkan generalizable data, pembaca dapat menentukan tingkat yang temuan yang dipindahkan ke pengaturan mereka sendiri. Kualitatif penyelidikan sangat berharga bagi tujuan berikut: delving sangat menjadi kompleksitas dan proses (misalnya, • belajar guru kemampuan untuk membedakan instruksi untuk siswa berbakat dan faktor-faktor yang berinteraksi untuk meningkatkan atau menghalangi aplikasi prinsip-prinsip perbedaan), belajar sedikit diketahui fenomena (misalnya, konsekuensi sosial • radikal dari akselerasi utama antara usia matematis siswa berharga), atau menjelajahi tempat dan mengapa kebijakan dan praktek yang di • kuda (misalnya, alasan untuk guru atau ketidakmampuan unwillingness ke alamat siswa akademik kesiapan dalam perencanaan instruksional mereka di tengah heterogen ruang kelas sekolah).
Pada falsafah dasar penelitian kualitatif adalah kepercayaan bahwa lingkungan hidup adalah hasil dari salah satu dari interpretasi dan bahwa interpretasi cenderung fana dan sangat berubah. Common empat jenis etnografi kualitatif meliputi desain (misalnya, chronicling pengalaman dari kelompok muda remaja perempuan terdaftar dalam lanjutan matematika kelas untuk tujuan untuk mengidentifikasi norma-norma budaya dan kepercayaan), naratif (misalnya, retelling / restorying satu gifted, bilingual siswa dengan cacat fisik), studi kasus (misalnya, belajar di kedalaman instruksional dengan strategi yang master menggunakan guru untuk mengajar di sekolah menengah Advanced Penempatan biologi), dan berdasar teori (misalnya, pengembangan sebuah teori model guru perubahan Tanggapan pendidikan ke sebuah inovasi). Secara umum, kualitatif penelitian kecil yang melibatkan jumlah peserta bertarget (atau situs) untuk di-investigasi mendalam dan tidak dimaksudkan untuk digunakan untuk membuat generalizations. Dipindahkan dari studi temuan-temuan ke dalam pengaturan lain adalah kiri atas dengan kebijaksanaan pembaca berdasarkan deskripsi tebal konteks yang khusus, para peserta, dan fenomena dalam penyelidikan. Dengan adanya kendala yang generalizability dalam penelitian kualitatif, harus hati-hati dilaksanakan dalam menafsirkan hasil seolah-olah mereka yang berlaku untuk lebih besar dari populasi siswa berbakat dan segala jenis pengaturan. Namun, penelitian kualitatif dapat berguna dalam memberikan wawasan tentang individu (atau kelompok individu); dapat memberikan pemahaman untuk alasan tertentu perilaku terjadi (atau tidak), dan dapat luar biasa berguna dalam memahami hasil dari kuantitatif penelitian-khususnya, mengapa perawatan tertentu mungkin atau mungkin belum efektif. Lima kunci yang harus dicari dalam penelitian kualitatif studi adalah sebagai berikut:
Tombol 1. Penjelasan tentang peran, latar belakang dan pengalaman, filosofis dan orientasi dari peneliti (s) harus disediakan. Tujuan dari informasi ini untuk mengeluarkan lensa yang peneliti, yang merupakan dasar instrumen melalui data yang dikumpulkan dan dianalisis. Tombol 2. Penjelasan tentang arti sampel studi peserta dan keterangan lengkap dari masing-karakteristik dan konteks harus disediakan untuk indepth eksplorasi dari fenomena dan belajar di bawah Hukum tentang dipindahkan dari temuan. 312 Gifted Child Quarterly, Vol. 51, No 4 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 Tombol 3. Gathering dari kata (teks wawancara, dokumen, pengamatan) dan / atau gambar (foto) sebaiknya data harus dilaksanakan selama waktu yang panjang, dan proses ini harus dijelaskan dengan jelas. Kunci 4. Data bisa diperoleh dari sejumlah individu atau situs, namun dengan intens dan penuh cerita deskripsi. Tombol 5. Analisa kata dan / atau gambar data mengembangkan deskripsi, tema, dan / atau pola harus dilaksanakan dan dijelaskan dengan cara-cara yang ada kredibilitas dan dpt.
Contoh Penelitian Kualitatif Kelompok peneliti studi dirancang untuk mengidentifikasi dan menjelaskan aspek psikologis tengah sekolah gifted siswa sosial tujuan dan menghindari pekerjaan tujuan. Sengaja menggunakan samplingb, data yang dikumpulkan dari 10 sekolah menengah berbakat studentsd (laki-laki dan perempuan, dan sosial ekonomi dari berbagai kelompok etnis) melalui 100 interviewsc terstruktur dan 20 observationc periode selama 1 sekolah year.c Trained, sekolah menengah spesialis menjabat sebagai Wawancara nonparticipant observers.a data yang transcribed untuk analisis. Data yang dianalisis menggunakan elemen yang konstan method.e analisis komparatif data yang diidentifikasi empat Motivational goalse untuk siswa yang espoused prestasi akademik mereka. Analisis juga mengidentifikasi struktur empat tujuan dalam hal akademik dan afek komponen. e Pentingnya kajian dalam uraian berbakat dari siswa menghindari pekerjaan, mereka sosial afiliasi, dan kepedulian sosial tujuan. a. Kunci 1: Para peneliti mengidentifikasi tingkat partisipasi mereka dalam studi ini. Dalam hal ini, mereka bertugas sebagai di luar, independen pengamat tidak berpartisipasi dalam kegiatan dengan siswa. b. Kunci 2: Pemilihan sampel adalah dalam arti bahwa peneliti sengaja memilih target siswa untuk belajar sosial tentang tujuan mereka dan bekerja dengan tujuan menghindari jelas spesifikasi dari kelas, jenis kelamin, sosial ekonomi, dan ras pertimbangan. Tidak ada sampel acak. c. Kunci 3: Para peneliti mengumpulkan data teks (kata dan observasi). Tidak ada kumpulan data numerik yang termasuk dalam belajar. 10) adalah sampel. =d. Tombol 4: Hanya sebagian kecil jumlah siswa (N e. Tombol 5: Teks data yang dianalisis menggunakan jenis tertentu metode yang memungkinkan untuk uncovering umum dari tema dan pola di sampel (yaitu, metode komparatif konstan).
Pertimbangan lainnya Lain-lain Definisi dan Seleksi Kajian Peserta Adalah penting bahwa penelitian berkualitas tinggi menyediakan cukup penjelasan dari konteks siswa yang berbakat dan / atau program studi dalam penelitian. Terlalu sering peneliti hanya memberikan keterangan sebagai peserta "Orang-orang yang berbakat dalam program" tanpa menyediakan definisi yang digunakan untuk mengidentifikasi para siswa yang berbakat. Di minimum, peneliti harus memberikan penjelasan prosedur atau kriteria yang digunakan untuk identifikasi sebagai mahasiswa berbakat di sekolah. Dalam studi kuantitatif, kemampuan untuk menyamaratakan ke diberikan penduduk bergantung pada pertandingan antara para peserta belajar dan penduduk yang satu ingin menerapkan atau menyamaratakan hasilnya. Dalam kualitatif Studi ini merupakan tanggung jawab peneliti (s) untuk menyediakan penjelasan yang luas (yakni, deskripsi tebal) dari konteks, sampel dan kerangka sampel, yang jenis sumber data, maka kerangka konseptual, dan jenis desain, akan berangkat ke pembaca untuk menentukan derajat dipindahkan ke konteks yang lain. Terlepas dari pendekatan penelitian, penulis akan memberikan jelas keterangan karakteristik sampel dan bagaimana sampel yang dipilih. Idealnya, data demografis (e.g., jenis kelamin, kelas tingkat, ras / etnis, kondisi khusus atau layanan) atau jelas dan tebal keterangan spesifik individu (atau situs) yang terlibat dalam studi disediakan. Sering, berbeda dari beberapa hasil studi terjadi karena contoh belajar banyak berbeza dalam definisi dan identifikasi giftedness. Perbedaan di sekolah konteks, termasuk berbagai filosofi, definisi, dan prosedur untuk mengidentifikasi giftedness, buat interpretasi yang berbeda sulit di hasil terbaik, dan kadang-kadang mustahil.

Intervensi pendidikan yang Perlakuan atau Definisi

Seperti definisi yang gifted program studi, maka perawatan yang diinvestigasi dalam studi harus sepenuhnya dijelaskan. Tidak hanya itu harus berhati-hati penggambaran dari model / campur, tetapi waktu dan keadaan pelaksanaan harus hati-hati dijelaskan. Sekali lagi, kami dapat menemukan hasil yang berbeda karena intervensi dilaksanakan dengan guru tak terlatih untuk jangka waktu singkat (beberapa jam, hari atau minggu), sedangkan yang lain studi yang sama intervensi dilaksanakan selama waktu yang lebih panjang (a grading periode, semester atau tahun) dengan para guru khususnya dalam pemberian intervensi.

Hasil pengukuran Relevan Selanjutnya complicating faktor di dalam menafsirkan pekerjaan yang diberikan studi penelitian atau kumpulan studi adalah derajat dimana hasil mengukur (s) memiliki operasional telah ditentukan (misalnya, menentukan prestasi Callahan, Bulan / Bukti Efektifitas dari 313 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 oleh seorang siswa dari performa di uji di negara membaca ketiga grade) dan dapat diandalkan dan penilaian yang berlaku yang membangun (s) sedang dipertimbangkan. Misalnya, kebanyakan artikel ada yang meneliti efek dari berbagai program dan strategi instruksional pada pengembangan kreativitas. Namun demikian, kreativitas dapat didefinisikan dalam berbagai cara, tergantung pada satu falsafah dari posisi (Starko, 2001)-psychoanalytic (personality traits yang dibentuk oleh proses bawah sadar), behaviorist (kelihatan tindakan atau produk yang dibuat dalam menanggapi stimuli), atau humanis (tahap pembangunan kreativitas) orientasi ke kreativitas sebagai sebuah proses, produk, atau sifat kepribadian. Untuk menjawab pertanyaan, "Apakah ini perawatan meningkatkan kreativitas? "pertama kita harus melihat jenis kreativitas diukur dan menentukan apakah sesuai dengan kreativitas kita mencari perubahan.
Instrumentasi Evaluasi dari hasil penelitian untuk aplikasi atau adopsi dalam suatu pengaturan pendidikan harus diberikan hati pertimbangan untuk bukti bahwa instrumen untuk dipilih menilai dampak sebenarnya ditujukan mengukur hasil. Evaluasi tentang pentingnya dan relevansi Temuan-temuan dari studi untuk situasi tertentu dan / atau generalizability yang lebih besar untuk bidang pendidikan adalah berbakat tergantung pada instrumen yang cocok dengan (s) dengan hasil penelitian menyatakan bahwa sedang diukur. Misalnya, jika ada yang tertarik dalam menilai dampak tertentu kelompok pengaturan (misalnya, kemampuan kelompok atau heterogen pengelompokan) pada siswa matematika prestasi, maka instrumen yang dipilih untuk menilai prestasi matematika harus menjadi instrumen psychometrically suara (misalnya, dapat diandalkan dan berlaku) yang sebenarnya mengukur prestasi matematika dan bukan beberapa jenis prestasi lainnya (misalnya, membaca) atau membangun (e.g., motivasi).
Dari hasil pengukuran juga dapat berubah oleh penggunaan instrumen yang bias karena siswa yang menerima perawatan adalah untuk memilih informasi rahasia atau keterampilan yang dinilai oleh instrumen, atau siswa yang tidak ada dengan kefasihan bahasa yang instrumen. Misalnya, tidak berlaku untuk menggunakan instrumen dipilih untuk mengukur pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang berkaitan dengan perang dan konflik untuk membandingkan efektivitas simulasi sebagai strategi instruksional dengan satu kelompok siswa berbakat diinstruksikan menggunakan unit memusatkan perhatian pada perang dan konflik yang meliputi simulasi lain dan kelompok siswa berbakat yang telah diinstruksikan pada unit yang berbeda, seperti ekonomi dari kapitalisme dan komunisme, tanpa penggunaan simulasi. Dalam situasi ini, instrumen yang tidak mengukur efektivitas simulasi sebagai strategi instruksional tetapi eksposur ke konten tertentu per satu kelompok mahasiswa dan kelompok lain tidak pelajar. Oleh karena itu, kritis dan evaluasi yang komprehensif memerlukan penelitian yang kita meneliti alat-alat yang digunakan untuk mengukur hasil dan hanya menerima temuan mereka yang didasarkan pada bukti yang menyediakan alat-alat ukur handal dan berlaku di seluruh informasi perbandingan kelompok.
Interpretasi Data Konsumen yang berbakat sastra dalam pendidikan harus menyadari bahwa penulis' biases Mei mengarahkan mereka ke menafsirkan data dengan cara-cara yang sesuai untuk mereka biases. Interpretasi ini dapat dilihat dalam pernyataan seperti, "Meski perbedaan antara perbandingan kelompok perlakuan dan kelompok tidak signifikan, maka perawatan kelompok dinilai lebih tinggi secara konsisten. "Bahkan, jika statistik tidak ada perbedaan, seperti perbedaan seharusnya tidak dicatat sebagai jika mereka mempunyai arti apapun. Bahkan dalam tinjauan dari literatur atau meta-analisis, penulis bias Mei mempengaruhi pilihan atau interpretasi penelitian. Dalam laporan review dari studi literatur atau meta analisis, hati-hati memeriksa alasan dimasukkan atau dikeluarkan dari penelitian untuk menentukan potensi penulis bias.
Meta-analisis Kadang-kadang para peneliti telah melakukan studi di mereka yang tidak mengumpulkan data, tetapi mereka menganalisa data yang telah dikumpulkan oleh orang lain. Ini jenis penelitian ini disebut sebagai meta-analisis. J metaanalysis hanya dapat dilakukan bila jumlah yang signifikan studi sudah ada di topik tertentu (misalnya, kemampuan pengelompokan) dan seorang peneliti ingin tarik seluruh bersama-sama dari hasil studi yang ada untuk kepentingan menjelaskan dari keseluruhan efek tertentu topik. Meta-analisis berbeda dari tinjauan yang khas sastra di mana penulis hanya menjelaskan semua yang studi, yang dimana para peneliti datang ke kesimpulan yang sama atau di mana mereka contradicted satu lainnya.
Meta-analisis mengidentifikasi melibatkan seluruh kelompok studi yang relevan pada topik tertentu dan kemudian mengidentifikasi studi yang sesuai untuk memasukkan. Parameter mengenai studi yang menyertakan ditetapkan oleh penulis berdasarkan kriteria tertentu, seperti yang menggabungkan tertentu jenis intervensi, yang studi yang hanya melibatkan tertentu dari populasi mahasiswa, pengaturan, instrumen, atau faktor lainnya yang mungkin 314 Gifted Child Quarterly, Vol. 51, No 4 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 dampak dari hasil studi. Setelah studi yang sesuai diidentifikasi, masing-masing dari temuan studi akan dikonversi ke Common statistik indeks sehingga keseluruhan efek ukuran untuk intervensi dapat dibuat. Spesifik statistik prosedur yang digunakan dalam meta-analisis dapat bervariasi sangat tergantung pada desain penelitian di bawah pertimbangan. Misalnya, correlational memerlukan studi meta-analisis yang berbeda dari prosedur melakukan percobaan studi. Untuk penjelasan rinci tentang meta analitis teknik, pembaca disebut Hunter, Schmidt, dan Jackson (1982), Hunter dan Schmidt (1990), dan Rosenthal (1984).
Apa yang penting yang perlu diingat dengan metaanalytic Studi yang penulis sendiri prasangka atau biases Mei mempengaruhi pilihan atau interpretasi penelitian. A meta-analysis mengkombinasikan hasil studi yang signifikan flaws akan menghasilkan sering salah hasil dan kesimpulan. Dalam laporan studi meta-analisis, alasan untuk dimasukkan atau dikecualikan dari studi harus sepenuhnya explicated dalam artikel atau lapor.
Contoh dari meta-analisis yang memiliki implikasi untuk bidang pendidikan gifted adalah meta analisis dilakukan oleh Kulik dan Kulik (1982) pada efek kemampuan pada kedua kelompok siswa berprestasi, konsep mereka sendiri, sikap mereka terhadap isi, dan sikap mereka terhadap sekolah. Dalam studi ini, maka penulis jelas dinyatakan pertanyaan penelitian yang mereka ditujukan ke alamat ( "Apakah kemampuan pengelompokan-amalan mengorganisir kelas yang dinilai di sekolah untuk menggabungkan anak-anak yang sama dalam memiliki kemampuan-positif atau negatif terhadap anak-anak sekolah? "hal 415). Di samping artikulasi jelas pertanyaan penelitian, penulis juga jelas delineated prosedur locating yang digunakan dalam penelitian, cara belajar masing-masing fitur kode itu, dan bagaimana hasil dari studi itu masing-masing quantified. Bagian berikut ini penting highlights aspek setiap meta analitis menggunakan prosedur yang Kulik dan Kulik artikel sebagai konteks. Studi yang Locating
Langkah pertama untuk meta-analisis adalah pengumpulan dari studi tentang topik tertentu. Untuk Kulik dan Kulik (1982) artikel, penulis mengidentifikasi tertentu database (Penelitian dalam Pendidikan; Peristiwa ke Indeks Jurnal dalam Pendidikan; Komprehensif Dissertation Abstrak; Psychological Abstracts) dan kata kunci yang digunakan untuk mencari literatur untuk menemukan potensi studi. Setelah potensi dokumen berada, masing-masing adalah lebih lanjut ditinjau terhadap kriteria khusus untuk dimasukkan atau pengecualian. Dalam Kulik dan Kulik artikel, asli renang dari studi termasuk lebih dari 700 studi. Namun, renang telah dikurangi menjadi 180 calon artikel karena gagal untuk memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan (lihat di bawah). Setelah menyeluruh terhadap masing-masing 180 studi, akhir kumpulan dokumen yang digunakan untuk meta-analisis adalah 52. Kriteria Studi Pencantuman Untuk Kulik dan Kulik (1982) artikel, kriteria khusus diidentifikasi untuk dimasukkan dari studi. Pertama, dilaporkan telah belajar untuk fokus pada siswa sekolah menengah, kecuali laboratorium pengaturan. Kedua, adalah penyertaan terbatas pada studi yang diperlukan dengan hasil penghitungan (yakni, siswa berprestasi, konsep diri, dan sikap menuju sekolah dan pokok) pada suatu percobaan kelompok kontrol dan kelompok. Ketiga, kajian harus bebas utama metodologi flaws (misalnya, tidak mempertimbangkan rekening kesenjangan antara kelompok pada hasil sebelumnya dengan intervensi). Selain tiga kriteria, Kulik dan Kulik juga didirikan pedoman untuk memastikan bahwa tidak ada studi analisis disproportionately dipengaruhi mereka. Misalnya, sering hasil dari sebuah studi yang dilaporkan secara terpisah (misalnya, prestasi dalam berbagai mata pelajaran) di beberapa laporan. Dalam hal ini, penulis pooled hasil dari masing-masing laporan ke memperoleh komposit mengukur hasil dari keseluruhan. Coding Studi Karakteristik
Setelah akhir renang dari studi dikenalpasti, penting fitur dari masing-masing kajian adalah kode. The Kulik dan Kulik (1982) pasal 14 berbeda diidentifikasi variabel kode untuk belajar masing-masing. Tiga dari variabel kode jenis pengelompokan strategi: apakah pengelompokan berdasarkan spesifik bakat atau aptitude umum, baik material khusus tepat untuk berbagai tingkat kemampuan yang digunakan, dan apakah tugas kelompok adalah statis atau fleksibel selama percobaan. Berikutnya lima variabel yang adalah kode untuk setiap studi dijelaskan berbagai aspek kajian: acak versus nonrandom tugas dari peserta untuk kelompok kontrol dan efek dari guru, sejarah efek, dan scoring bias. Berikutnya empat variabel menggambarkan pengaturan percobaan termasuk durasi, isi bidang studi, tingkat kemampuan peserta, dan kelas tingkat peserta. Akhirnya, dua variabel dijelaskan studi dari publikasi fitur: tanggal publikasi dan format publikasi (misalnya, artikel, lapor teknis). Artikulasi yang jelas dari karakteristik seperti disajikan di Kulik dan Kulik (1982) meta-analisis adalah penting fitur methodologically suara Callahan, Bulan / Bukti Efektifitas dari 315 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 meta-analisis. Dengan maksud ini adalah untuk memberikan artikulasi pembaca dengan cukup untuk memahami konteks sepenuhnya yang dipindahkan dari keseluruhan meta analitis hasil pengaturan lainnya.
Belajar dari hitungan Outcomes Setelah belajar dari setiap fitur kode, langkah berikutnya adalah untuk mengukur hasil. Untuk meta-analisis, yang masing-masing dari hasil studi yang dikonversikan ke efek ukuran. Kapan membaca meta analisis, penulis (s) harus menyediakan tertentu jenis efek ukuran dihitung. Kulik dan Kulik (1982) menggunakan definisi efek ukuran mengemukakan oleh Glass (1976): perbedaan antara alat dua kelompok dibagi dengan standar deviasi dari kelompok kontrol. Dalam kasus di mana sarana dan standar penyimpangan yang tidak dilaporkan dalam studi, penulis efek ukuran dihitung dari statistik yang tersedia seperti sebagai t M statistik atau menggunakan prosedur yang disediakan oleh Kaca, McGaw, dan Smith (1981). Selain menghitung sebuah efek ukuran untuk setiap studi, Kulik dan juga lebih Kulik diklasifikasikan masing-masing dari hasil belajar dari segi arah dan signifikansi perbedaan antara kelompok. Ini dilakukan agar meta analisis yang mirip dengan tradisional, nonstatistical tinjauan. Hasil dari Kulik dan Kulik (1982) kajian dipaparkan secara terpisah oleh efek dari pengelompokan siswa berprestasi, sikap mereka, dan konsep diri. Secara khusus, penulis menemukan bahwa kelompok kecil umumnya memiliki efek prestasi siswa dengan pujian program yang mempunyai bermanfaat efek pada pencapaian berbakat dan berbakat siswa, menemukan sebuah cerita yang mirip dengan tinjauan. Efek dari kelompok menunjukkan bahwa siswa yang homogen yang ditugaskan untuk bekerja di kelas khusus mata pelajaran merespon lebih baik dibandingkan dengan mata pelajaran yang siswa kelas heterogeneously dikelompokkan.

Penjelasan mungkin saingan untuk Hasil Pada akhir studi penelitian, kesimpulan, implikasi, atau rekomendasi berdasarkan temuan dari studi disajikan. Penting bagi konsumen yang penelitian dalam pendidikan gifted sastra sendiri untuk meminta "Apakah ada penjelasan lain bagi hasil lainnya daripada yang ditawarkan oleh para peneliti? "Lain-lain mungkin penjelasan yang disebut sebagai saingan dan penjelasan mereka adalah sangat penting dalam menyelesaikan yang tertentu intervensi memiliki efek. Seringkali, kajian tidak mengungkapkan mungkin saingan penjelasan, dan karena itu, ia kritis menjadi penting bagi konsumen untuk mengajukan diri apa hal-hal lain yang mungkin telah memberikan kontribusi ke belajar dari temuan. Satu dapat menghubungi penulis (s) jika memungkinkan. Misalnya, tidak patut teknik sampling dapat mempengaruhi hasil dari sebuah kajian; peserta menurun dari studi (attrition) dapat mempengaruhi hasil; dan kurangnya kesetiaan dalam pelaksanaan perawatan menyajikan penjelasan lain mungkin saingan. Ada banyak kemungkinan lainnya. Untuk menyelesaikan keterangan mungkin saingan dalam penjelasan eksperimental / quasi-eksperimental penelitian, pembaca disebut Shadish, Cook, dan Campbell (2002).
Seperti dalam penelitian kuantitatif, saingan adalah penjelasan penting untuk memerintah dalam penelitian kualitatif. Di dalam penelitian kualitatif penting bukti yang berbeda-beda atau negatif kasus dicari, bahwa dari triangulasi baik data dan peneliti dapat berlangganan, dan bahwa memeriksa anggota diterapkan untuk memastikan bahwa peneliti tidak salah menafsirkan apa arti dari peserta kata atau tidak. Untuk informasi tambahan mengenai menghapuskan saingan penjelasan dalam penelitian kualitatif, pembaca harus merujuk ke Fielding dan Fielding (1986), Lincoln dan Guba (1985), dan Miles dan Huberman (1994).

Jadi apa Anda menyimpulkan? It is frustrating menemukan penelitian di bidang gifted pendidikan, serta disiplin lainnya bidang studi, yang cedera karena kurangnya pertimbangan studi desain, pemilihan peserta, pengungkapan pengobatan, dan / atau teknik analisis yang tidak patut. Namun, jika satu kritis menilai suatu kumpulan artikel penelitian (orang yang datang dekat untuk memenuhi standar tinggi untuk mutu) dan menemukan bahwa meskipun flaws dalam metodologi sepertinya mereka untuk menarik kesimpulan yang sama di Temuan, satu mungkin dapat menyimpulkan dengan beberapa derajat keyakinan yang mungkin ada beberapa berlaku untuk temuan. Pada saat yang sama kita harus sangat berhati-hati mengenai gambar kesimpulan dari hanya satu penelitian studi meskipun berkualitas tinggi, dan kami harus terus menimbulkan pertanyaan tentang kualitas penelitian apabila mereka tidak studi tentang mereka yg akan datang metodologi. Kita harus tantangan peneliti untuk menimbulkan dan kesempatan yang membuat dan melaporkan hasil studi yang berlaku atau empiris dibuktikan berbasis informasi. Itu Lampiran menyediakan satu set pertanyaan yang satu harus meminta ketika mengevaluasi kualitas riset belajar.
Persiapan di Mencari Penelitian Tentu saja, menilai kualitas sebuah badan penelitian presumes bahwa praktisi telah diakses yang relevan artikel, bab buku, teknis dan laporan penelitian. 316 Gifted Child Quarterly, Vol. 51, No 4 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 Sebagai seorang praktisi di bidang pendidikan gifted dan berbakat, ada beberapa sumber daya yang tersedia untuk mengidentifikasi saat ini penelitian tentang suatu topik yang menarik (e.g., siswa identifikasi). Secara khusus, Nasional Pusat Penelitian dan pada Gifted Talented (http://www .gifted.uconn.edu / nrcgt.html) menyediakan banyak gratis atau biaya rendah, user-friendly bahan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Virginia, Yale University, yang University of Connecticut, dan ulama terkait lainnya yang dirancang untuk memberitahu praktisi dan pembuat kebijakan tentang yang paling dpt praktek yang dapat dilaksanakan berdasarkan bukti pengeluaran penelitian. Materi tersebut datang dalam bentuk monographs, brosur, videotapes, seni presentasi, dan online. Organisasi riset terkemuka dapat sumber lain keluar untuk mencari informasi terbaru tentang tertentu praktek yang terkait dengan pendidikan yang berbakat dan berbakat peserta didik. Seperti organisasi sebagai National Association Gifted untuk Anak (NAGC; http://www.nagc.org) atau American Educational Research Association's (AERA) Special Interest Group on gifted berbakat dan pendidikan (http://www.aeragifted.org) atau AERA (http://www.aera . org) saat ini menyediakan penelitian tentang topik yang mungkin bunga. Informasi dapat diperoleh secara langsung dari organizations'Web situs serta menghubungi mereka untuk saran pada yang langsung ke kontak tentang penelitian di wilayah tertentu.
Cara lain untuk locating pada saat penelitian topik yang dapat ditemukan dengan mencari profesional database seperti Pendidikan Sumber Informasi Clearinghouse (ERIC), InfoTrac, PsycInfo, dan Bekerja apa Clearinghouse. Setiap database berisi penelitian studi (dipublikasikan dan nonpublished; rekan dibahas dan informasi umum) pada berbagai pendidikan topik. Jalan lain adalah dengan kontak universitas dan perguruan tinggi fakultas yang melakukan penelitian di berbakat di bidang pendidikan dan berbakat dan yang memiliki penelitian terbaru di suatu wilayah topik yang mungkin tidak Belum tersedia di cetak. Selain itu, penulis penelitian studi itu sendiri dapat memberikan salinan dari riset mereka yang mungkin sulit diakses.

Menuju ke mana Dari Disini Diskusi di atas adalah gambaran singkat mengenai pelayanan pertimbangan untuk diterapkan dalam menilai sastra untuk membuat informasi decisisons relatif ke gifted program. Namun, singkat artikel hanya dapat memberikan informasi dasar. Karena itu, kami telah disertakan dalam referensi bagian tertentu artikel dan buku-buku yang mewakili mani karya yang dapat dibaca untuk lebih memahami atau elaborasi pada topik dibahas. Selain itu, referensi pada Tabel 1 juga rumit pada topik ini. Catatan 1. Contoh-contoh ini dibuat untuk setiap komponen jenis belajar. Mereka sebenarnya tidak berdasarkan kajian dan dengan demikian melakukan tidak ada implikasi praktis.

Lampiran J Primer pada Pendidikan Penelitian: Pertanyaan untuk Mengevaluasi Penelitian Artikel atau Laporan Pengenalan dan Theoretical Framework 1. Penelitian adalah masalah (s), prosedur, atau temuan terlampau dipengaruhi oleh peneliti kelembagaan afiliasi, kepercayaan, nilai, atau teori orientations? 2. Apakah para peneliti menyatakan positif atau negatif bias dalam menjelaskan subjek kajian (suatu pelajaran program, metode, kurikulum, orang, dll)? 3. Tinjauan literatur adalah bagian cukup komprehensif? Apakah termasuk meninjau studi yang Anda tahu harus relevan dengan masalah? 4. Apakah hypotheses, pertanyaan, atau tujuan-tujuan secara eksplisit dinyatakan, dan jika demikian, mereka yang jelas dan dipersalahkan (e.g., mereka tidak nilai pertanyaan)? (lanjutan) Callahan, Bulan / Bukti Efektifitas dari 317

Tabel 1 Referensi dianjurkan untuk Unpacking Penelitian Studi Institut Ilmu Pendidikan. (2003). Mengidentifikasi dan menerapkan praktik pendidikan didukung oleh teliti bukti: A user-friendly panduan. Washington, DC: US Departemen Pendidikan, Institut Ilmu Pendidikan, Nasional Pusat Pendidikan dan Evaluasi Daerah Bantuan. Miller, D. C., & Salkind, N. J. (2002). Buku penelitian desain dan pengukuran sosial (6. ed.). Thousand Oaks, CA: Sage. Midwest Daerah Pendidikan Lab. J kebijaksanaan dari pada primer penelitian pendidikan: Bagaimana memahami, mengevaluasi, dan menggunakannya. Diperoleh 23 Agustus 2006, dari http://www.ecs.org/html/ educationIssues / Penelitian / primer Dewan Riset Nasional. Komite Prinsip Ilmiah Pendidikan Penelitian. (2002). Penelitian ilmiah menang pendidikan. Washington, DC: National Academy Press. Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008


Lampiran (lanjutan) 5. Apakah para peneliti melakukan hal meyakinkan bahwa hipotesa penelitian, pertanyaan, atau tujuan yang penting untuk belajar? 6. Apa yang dilaporkan mencerminkan sastra saat ini berpikir tentang topik? Mani adalah buah diidentifikasi? 7. Adalah setiap variabel dalam studi jelas? 8. Adalah ukuran dari masing-masing sesuai dengan variabel bagaimana variabel yang ditetapkan? (Kuantitatif dan dicampur-metode studi) Prosedur penelitian 9. Apakah prosedur sampling menghasilkan sampel yang representatif yang diidentifikasi populasi? (Studi kuantitatif) 10. Apakah ada kriteria yang jelas untuk ditujukan sampel? (Penelitian kualitatif) 11. Menggunakan kriteria (lihat item 10), para peneliti melakukan pilih individu atau situs yang akan meningkatkan pemahaman tentang fenomena kajian? (Penelitian kualitatif) 12. Mengukur masing-masing adalah dalam studi cukup valid dan diandalkan untuk tujuan? 13. Adalah masing-masing sesuai dengan ukuran sampel (e.g., sesuai usia, bahasa yang sesuai, berdasarkan norming sampel yang sesuai untuk membuat perbandingan tentang gifted siswa)? 14. Penelitian yang sesuai prosedur dan jelas dijelaskan lain sehingga mereka bisa menjawab? Hasil penelitian 15. Teknik statistik yang tepat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ditentukan (s), dan mereka digunakan dengan benar? (Studi kuantitatif) 16. Apakah ada cukup detail tentang analisis kualitatif digunakan untuk menafsirkan temuan? 17. Apakah laporan termasuk "tebal" keterangan yang dibawa ke cara hidup individu atau merespon bagaimana mereka behaved? (Penelitian kualitatif) 18. Apakah pola atau tema yang muncul dalam bermakna jalan dari data dan mereka jelas didokumentasikan? (Penelitian kualitatif) Diskusi Hasil 19. Melakukan diskusi tentang temuan dan kesimpulan mencerminkan data analisis? 20. Apakah peneliti memberikan penjelasan wajar dari hasil temuan? Saingan penjelasan yang diberikan, jika sesuai? 21. Apakah para peneliti mengambil implikasi yang wajar untuk praktek dari hasil temuan? 22. Apakah penulis mempertimbangkan saingan mereka untuk penjelasan Temuan, jika sesuai, dan membicarakan alasan menghapuskan penjelasan mereka? 23. Apakah yang penulis membeberkan keterbatasan belajar dan menyarankan topik dan pertanyaan untuk masa depan penyelidikan?
Referensi Cohen, J. (1988). Daya analisis statistik untuk perilaku ilmu. New York: Academic Press. Fielding, N., & Fielding, J. (1986). Menghubungkan data. Beverly Hills, CA: Sage. Kaca, G. V. (1976). Primer, sekunder, dan meta-analisis penelitian. Peneliti pendidikan, 5, 3-8. Kaca. G. V., McGaw, B., & Smith, L. M. (1981). Meta-analisis dalam penelitian sosial. Beverly Hills, CA: Sage. Hunter, J. E., & Schmidt, F. L. (1990). Metode meta analisis: Memperbaiki kesalahan dan bias dalam penelitian. Newbury Park, CA: Sage. Hunter, JE, Schmidt, FL, & Jackson, GB (1982). Meta-analisis: Cumulating seluruh temuan studi penelitian. Beverly Hills, CA: Sage. Kulik, C. C. L., & Kulik, J. A. (1982). Efek pada kemampuan pengelompokan siswa sekolah menengah: A meta-analisis evaluasi temuan. American Educational Research Journal, 19, 415-428. Lincoln, Y. S. & Guba, E. G. (1985). Naturalis penyelidikan. Newbury Park, CA: Sage. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Analisis data kualitatif: Sumber buku yang diperluas. Thousand Oaks, CA: Sage. Rosenthal, R. (1984). Meta-analisis prosedur untuk sosial penelitian. Newbury Park, CA: Sage. Rosenthal, R., & Rubin, D. B. (1982). J sederhana, tujuan umum layar dari besarnya efek dari percobaan. Journal of Educational Psikologi, 74, 166-169. Shadish, W. R., Cook, D. T., & Campbell, D. T. (2002). Eksperimental dan setengah-desain eksperimental untuk umum sebab-musabab keputusan. New York: Houghton Mifflin. Starko, A. J. (2001). Kreativitas di kelas: Sekolah yang curious kenikmatan (2nd ed.). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum. Carolyn M. Callahan, Commonwealth Profesor Pendidikan di Universitas Virginia, telah menjadi penyidik utama pada proyek-proyek dari Pusat Penelitian Nasional pada Gifted dan Talented untuk 16 tahun terakhir. Dia telah menerbitkan lebih dari 180 artikel refereed bab dan 50 buku di berbagai topik termasuk bidang identifikasi siswa berbakat, evaluasi program, maka penilaian kinerja pembangunan, dan kurikuler dan pemrograman pilihan untuk siswa bisa sangat. Dia menerima pengakuan Anggota sebagai Outstanding Fakultas di Republik Virginia, Outstanding Curry Profesor dari School of Education, Para Alumnae Pendidikan Tinggi di Universitas Connecticut, dan dia yang diberikan Para Scholar Award Layanan dan Para Penghargaan dari National Association Gifted untuk Anak. Dia adalah masa lalu presiden Asosiasi untuk yang Gifted dan Asosiasi Nasional untuk Anak Gifted. 318 Gifted Child Quarterly, Vol. 51, No 4 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008 Tonya R. Moon merupakan sekutu Curry profesor di Sekolah Pendidikan di Universitas Virginia dan pokok penyidik untuk Nasional di Pusat Penelitian dan Gifted Talented. She is juga kursi dari Universitas dari Institutional Review Board untuk Ilmu Sosial dan perilaku, papan yang bertanggung jawab untuk mengawasi semua penelitian yang dilakukan di universitas. Dia telah menerbitkan berbagai artikel, buku bab, dan monographs di berbagai topik termasuk metodologi penelitian, pengembangan kinerja penilaian, grading, evaluasi program, dan kurikuler instruksional masalah, dan identifikasi siswa berbakat. Pada tahun 2003, ia menerima Dini Scholar Award dari National Association Gifted untuk Anak. Callahan, Bulan / Bukti Efektifitas dari 319 Download dari http://gcq.sagepub.com oleh amril muhammad pada 25 Okt 2008