Mengenai Saya

Foto saya
Seorang anak Laki-laki yang Alhamdulillah lahir ke bumi dengan selamat sentausa., Sempat tinggal di lampung lebih dari 7 tahun., dan pindah ke Jakarta sampai sekarang., akhirnya Kuliah di Jakarta State University

Jumat, 22 Mei 2009

Pendidikan Nonformal dan Informal untuk Meningkatkan SDM

Bangsa Indonesia memang tak pernah kekurangan orang pintar. Tak sedikit anak bangsa menorehkan prestasi tingkat dunia. Memperoleh medali di olimpiade internasional adalah hal lumrah dicapai putra-putri Indonesia. Tetapi bagaimana bila aset insani dicuri oleh bangsa lain hanya karena minimnya perhatian?. Inilah pertanyaan yang dilontarkan salah satu peserta Kuliah Tamu di Teater Dome UMM, Rabu, (13/5). Acara yang menghadirkan Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Depdiknas RI Hamid Muhammad, Ph.D bertajuk "Kebijakan Pendidikan Nasional dalam Pengembangan Lifeskills". Acara yang dipandu langsung Rektor, dihadiri PR I, dosen UMM serta ratusan mahasiswa.

Menanggapi masalah tersebut, Hamid memaparkan pemerintah memberikan penghargaan berupa beasiswa penuh tanpa seleksi. Peningkatan mutu siswa unggulan seperti ini, memang menjadi salah satu program Depdiknas. Untuk peraih medali emas mendapatkan beasiswa hingga jenjang doktor. Peraih medali perak memperoleh beasiswa hingga gelar master dan peraih medali perunggu mendapat beasiswa strata-1.

Selanjutnya Hamid menjelaskan, kesadaran pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Tahun 2008, dari 5 juta siswa SD, hanya 26,2% yang berhasil menyelesaikan hingga jenjang Sekolah Menengah Atas. Tingkat drop out di jenjang SD mencapai 70 %. Padahal masalah pendidikan ini berpengaruh pada kemajuan serta demokrasi bangsa. Untuk mensukseskan demokrasi dibutuhkan pemikiran setara SLTA serta pengangguran tidak boleh melebihi 12,1%.

Ironisnya, pengangguran di Indonesia mencapai 55 % berusia produktif (15- 24). Di sinilah pendidikan nonformal dan informal sangat dibutuhkan. Program berupa kursus profesi, kursus wirausaha orientasi perkotaan dan pedesaan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan dirancang untuk mengatasi masalah tersebut. Kursus/pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Saat ini tengah dirintis program pembinaan berbasis potensi lokal. Penerapannya telah dicoba di Pujon dan Gresik. "UMM diharapkan dapat mengembangkan program berbasis potensi lokal, agar pengangguran di kota Malang sendiri bisa dikurangi secara riil. Rintisan pembinaan berbasis potensi lokal tersebut harus berdasar pada empat hal, yakni pemilihan program berdasar peluang pasar serta berbasis kompetensi yang teruji serta ada jaminan penempatan lulusan."ungkap Hamid di acara yang berlangsung 2 jam.

"UMM tengah merintis daerah pengembangan sapi perah di daerah Ngantang bekerjasama dengan PNFI serta pemerintah daerah. Selain itu, UMM bersama Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan/Perikanan mengembangkan Pusat Pelatihan Agribisnis untuk siswa SMA/SMK yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan".ujar PR I.(rka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar