TEMPO Interaktif, Jakarta: Partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia masih rendah. Data dari Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan dari 30 juta anak usia 0-6 tahun, hingga akhir 2008, baru 50 persen saja yang sudah terlayani PAUD.
Direktur Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Hamid Muhammad menyatakan pemerintah berupaya angka partisipasi itu terus naik. Apalagi, ia melanjutkan, tujuan pembangunan berkelanjutan (Millenium Development Goals) menargetkan angka 75 persen pada 2015.
Hamid mengakui partisipasi pendidikan usia dini memang masih rendah, masalahnya kata dia yaitu kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap PAUD, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya PAUD dan minimnya anggaran yang tersedia dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
'Pemerintah daerah, kata dia, hanya menganggap penting pendidikan wajib belajar 9 tahun (tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama). Akibatnya keberlangsungan PAUD sangat tergantung pada partisipasi masyarakat.
"Padahal, PAUD adalah pendidikan yang sangat penting untuk membangun dan menumbuhkan potensi anak sejak dini, sebelum duduk di bangku sekolah dasar,” kata Hamid. Dari segi anggaran pun, ia menerangkan, keberpihakan pada PAUD juga masih rendah. Saat ini anggaran total PAUD hanya Rp 600 miliar, "sedangkan, untuk SD anggarannya bisa mencapai puluhan trilyun rupiah."
Sementara itu, Direktur PAUD Soedjarwo Singowidjojo menambahkan, data hingga 2008, jumlah lembaga PAUD tercatat 182.201 lembaga. Dari jumlah tersebut, semuanya merupakan lembaga milik masyarakat. “Jadi memang belum ada yang dikelola pemerintah,” katanya.
Mengenai Saya

- Ichwan Septiadi
- Seorang anak Laki-laki yang Alhamdulillah lahir ke bumi dengan selamat sentausa., Sempat tinggal di lampung lebih dari 7 tahun., dan pindah ke Jakarta sampai sekarang., akhirnya Kuliah di Jakarta State University
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar